Alarm Pagi

75K 9K 1.9K
                                    

Ada sedikit adegan dewasa, PERINGATAN!!

"DADDYYY!!!"teriakan Haechan dan Chenle menjadi alarm pagi untuk dua penghuni Apartemen yang masih terlelap.

Ten yang menyiapkan sarapan pagi di dapur, menutup telinganya agar tak terjadi kerusakan saat mendengar teriakan Haechan dan Chenle.

Semalam Ten dan Johnny memutuskan menginap, agar bisa bermain dengan Chenle. Ten tidur di kamar bersama Haechan dan Chenle, sedangkan Johnny dan mark tidur di kasur lipat depan Tv.

Sebenarnya ini masih terlalu pagi untuk bangun, tapi karena Haechan yang tak sabar untuk mengikuti acara penutupan penerimaan siswa baru. Jadilah dia bangun jam 6 pagi, padahal acaranya di mulai jam 9 pagi.

"Bangsat pusing banget"Mark mengumpat karena kaget, dia langsung bangun lalu duduk dari tidurnya.

"Kuping Daddy berdengung Haechan, dan kau Mark. Jangan mengumpat di hadapan cucuku"Johnny menoyor kepala Mark karena sudah mengumpat.

"Astaga Dad, kepalaku makin pusing"keluh Mark.

Johnny berdiri dan tak perduli dengan keluhan anak sahabatnya. Chenle yang melihat Daddy nya kesakitan sambil memegang kepalanya, menghampiri Mark dan memeluknya sambil mengusap kepala Mark.

"Hyung mandi sana, gue mau ngeberesin kasurnya"perintah Haechan.

Chenle yang biasanya mengajukan protes saat Haechan memanggil Mark hyung bukan Daddy, sekarang sibuk dengan kepala Mark dan tak memberikan protes apapun.

Mark berdiri sambil menggendong Chenle, saat ingin menuju kamarnya. Mark melihat Johnny sedang memeluk Ten dari belakang di dapur. Dia mendengus, bisa-bisanya mereka bermesraan seperti itu.

"Jadi iri"Mark mendumel dalam hati. Dia masuk kamar untuk cuci muka bersama Chenle di kamar mandi.

Haechan yang sudah merapikan ruang Tv dengan melipat kasur yang di pakai Mark dan Daddynya. Bergegas menyusul Mark dan Chenle, karena dia akan memandikan Chenle terlebih dahulu.

"Mae, Echan mau mandiin Chenle dulu"kata Haechan yang langsung masuk ke kamarnya, setelah melihat Ten mengangguk.

"Sepertinya mereka akan mandi bersama"kata Johnny yang sudah duduk di kursi meja makan.

"Tidak mungkin"Kata Ten, dia sedang sibuk menata makanan yang sudah dia masak ke meja makan.

"Lihat saja nanti"ucap Johnny, yang beranjak dari duduknya untuk mencuci muka di kamar mandi dekat dapur.

Haechan membulatkan matanya saat lagi-lagi Mark membuka baju di hadapannya. Dia belum terbiasa dengan perut kotak-kotak yang Mark tunjukkan secara tak langsung.

"Kenapa baju lo nggak di buka, kemarin yang dengan percaya dirinya nya buka baju kan lo"Mark berucap sambil berjalan mendekati Haechan. Entah setan apa yang merasuki Mark, karena sekarang dia sangat ingin menggoda Haechan.

Haechan mulai berjalan mundur saat Mark berjalan ke arahnya dengan hanya menggunakan celana dalam warna hitam. Mark menunjukkan senyum yang demi tuhan sangat menakutkan bagi Haechan.

Saat Haechan hampir sampai di dekat pintu, Mark berjalan cepat dan menghimpit Haechan antara dirinya dan pintu kamar mandi. Haechan terperanjat kaget saat punggungnya terbentur dengan pintu, karna dorongan Mark.

"Lo mau ngapain"ucap Haechan menatap Mark tajam, berusaha tak perduli dengan detak jantungnya yang berdetak cepat.

"Mau bantuin lo buka baju mungkin"Mark berucap sedikit berbisik di telingan Haechan, Membuat Haechan merinding.

Daddy And Mommy [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang