Setelah drama keluarga yang terjadi secara langsung di perpustakaan, Mark menuju parkiran dengan Haechan yang masih terus memeluk Chenle.
Hari sudah sore dan acara di sekolah mereka juga sudah selesai. Taeyong menangis di parkiran karena melihat Chenle dan Haechan yang masih sesugukan, Jaehyun juga hampir menangis jika saja Jeno yang tidak berulah dengan mulut laknatnya.
"Nggak usah nangis, papa kalau nangis mukanya nggak enak diliat"Kata Jeno yang menepuk bahu sebelah kiri papanya.
"Iya bener, papa nggak selucu Mama, Haechan sama Chenle kalau lagi nangis"ucap Mark yang ikut menepuk pundak sebelah kanan Papanya.
Jaehyun melihat Mark dan Jeno secara bergantian, "Anak-anak kurang ajar, kalian mau bisnis kalian Papa buat bangkrut"ancam Jaehyun yang kesal dengan tingkah anaknya.
"Maaf Tuan Jung Jaehyun yang terhormat"kata Jeno dan Mark yang membungkukkan badannya pada Jaehyun.
"Gila, ancemannya bukan lagi diturunin uang jajan kayak kita kaum keluarga sederhana"kata Lucas yang tertawa receh.
"Seenak jidat Lo makek kata kita, gua ini orang kaya"ucap Guanlin yang ikut bergabung mencari Chenle bersama Woojin tadi.
"Dih, numpang di negeri orang aja lo sok soan bilang kaya"kata Lucas yang tak mau kalah.
"Udahlah, mending kalian balik ke negara kalian masing-masing. Biar nggak nyampah di negara orang"ucap Jaemin yang muak dengan perdebatan tak bermutu yang dilakukan Lucas dan Guanlin.
"Hyung, ayok pulang"ajak Haechan yang langsung di setujui oleh Mark. Jaehyun juga langsung memabawa pulang Taeyong beserta Jeno.
Setelah itu mereka semua pulang kerumah masing-masing. Mark dan Haechan sudah ada di dalam mobil, tak membutuhkan waktu lama mereka sudah memasuki basement apartemen mereka. Sedangkan Chenle sudah tertidur pulas di dekapan Haechan.
Setelah memarkirkan mobilnya, Mark bergegas keluar dan membukakan pintu mobil untuk Haechan. Mereka langsung menuju lantai lima, dan langsung masuk ke dalam apartemen mereka.
"Hyung mandi duluan ya"kata Mark yang sudah membuka satu persatu bajunya.
"Jangan buka baju disini kenapa sih, Sana cepetan ke kamar mandi. Jangan lupa bajunya di tarok di keranjang buat baju kotor"ucap Haechan yang sudah menaruh Chenle di kasur dan mengganti popok Chenle.
"Iya Mommy, cerewet banget kayak Mama"kata Mark, yang langsung melarikan diri ke kamar mandi sebelum di amuk Haechan karena mengatainya cerewet.
.
.
.Haechan sedang berada di dapur untuk menyiapkan makan malam, sedangkan Mark menemani Chenle main di depan Tv. Tapi anehnya Chenle banyak diam, dia tak secerewet biasanya.
Chenle duduk di pangkuan Mark, dengan terus memeluk Daddynya. Haechan yang sudah menata makanan di meja makan juga merasa aneh melihat Chenle yang diam.
"Anak Mommy kenapa hmm"Haechan menghampiri Chenle.
"Mommy hiks~~"Chenle tiba-tiba terisak dan pindah memeluk Haechan.
Haechan yang di peluk Chenle merasa badan Chenle sedikit panas, "Dia sakit, badannya anget, mungkin karena kecapean nangis dan capek muter-muter di sekolah tadi pas ilang"Kata Haechan yang berdiri menggendong Chenle.
"Mau di bawa ke dokter, kita ke dokter sekarang"Mark panik, karena baru menyadari bahwa Chenle sakit.
"Hyung beli obat aja, obat penurun panas"kata Haechan yang menimang Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]