Jung Seo Chenle

102K 10.2K 1.6K
                                    

Mark dan Haechan berjongkok dan menatap balita yang duduk di sofa yang terletak di hadapan mereka, Mark memegang surat yang hanya berisi Nama dan Tanggal lahir buntalan imut yang mereka temukan.

Namanya Jung Seo chenle
Lahir di Seoul, Korea Selatan
22 November 2017

Itulah kalimat yang tertulis rapi dalam kertas yang sudah di baca Mark dan Haechan. Jung Seo Chenle, dua marga dalam satu nama. Sungguh Mark sama Haechan gak tahu mau bereaksi seperti apa.

Anak kecil yang berumur 4 tahun umur Korea, menggunakan marga Seo dan Jung membuat Mark dan Haechan berharap bahwa yang terjadi sekarang ini hanyalah mimpi, sayangnya mereka tak sedang bermimpi.

Mereka masih dalam keadaan kaget, Mark dan Haechan tadi sempat takut untuk memindahkan anak yang bernama Chenle itu masuk kedalam apartemen. Bahkan Haechan dan Mark masih sedikit berdebat untuk siapa yang menggendong Chenle.

Berakhir dengan Haechan yang mengambil Chenle dari gendongan Mark yang sungguh tak berperikeanakan.

"Dia sungguh nyata, tapi anak siapa ya"ucap Haechan bingung.

"dia lahir tahun 2017, seinget gue di tahun itu gue masih di canada"Mark mengingat-ngingat apa yang dia lakukan di tahun 2017.

"Lo gak ngehamilin orang kan Haechan?"tanya Mark.

"Ya nggak lah begok, lagi pula seandainya ini anak gue. Marganya pasti cuman Seo"jawab Haechan dengan tak santai dan menekan kata seandainya, sungguh Haechan ingin sekali memberi pukulan pada Mark Jung disamipingnya ini. Bagaimana bisa dia menghamili anak orang saat umurnya masih muda sekali.

"Santai dong gue kan cuman nanya"ucap Mark.

"Tapi kata orang anak itu anugerah"Mark melanjutkan ucapannya yang membut darah Haechan naik seketika.

"Anugerah kalau lo atau gue udah nikah, kalau sekarang ini namanya musibah, MARK JUNG SIALAN!!"Haechan sungguh emosi sampai tak bisa menahan umpatannya.

"Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan"Mark menutupi telinga Chenle agar tak mendengar umpatan Haechan, tapi sungguh itu tak ada gunanya karena Mark menutup telinga Chenle saat Haechan selesai mengeluarkan umpatannya.

Chenle yang sedari tadi enteng melihat perdebatan yang entah keberapa kalinya, tiba-tiba memangis kencang yang membuat Haechan dan Mark kelabakan. Haechan menggendong Chenle berusaha membuat tangisan Chenle reda tapi yang terjadi malah semakin menangis.

"Mungkin dia lapar"ucap Haechan.

"Hyung coba lo nyari susu di tas itu siapa tahu ada"Haechan menyuruh Mark mencari susu di tas yang ditinggalkan bersama Chenle di depan pintu tadi dan untuk surat, mereka melihat surar itu dalam genggaman Chenle.

Mark langsung mengeluarkan barang-barang yang ada dalam tas bermodel beruang. Mark mengeluarkan 2 popok, tisu basah, tisu biasa, botol susu, boneka beruang kecil dan satu saset susu bubuk.

Melihat ada botol dan susu bubuk Haechan langsung mengambilnya dengan satu tangan dan membawanya ke dapur.

"Mark hyung tolong ambilin air panas"minta Haechan yang langsung diambilkan oleh Mark.

Mark sedikit takjub melihat Haechan yang membuat susu dengan telaten menggunakan satu tangan, sedangkan tangan satunya menggendong Chenle. Setelah susunya jadi dan sudah tidak terlalu panas Haechan menyodorkannya pada Chenle yang langsung meminum dengan tenang.

"Popoknya udah penuh,ambilin popok yang tadi ya hyung. Gue tunggu di kamar"Haechan menyuruh Mark sambil berjalan menuju kamar mereka.

"Kok gue tiba-tiba jadi babu begini"gerutu Mark berjalan kearah sofa dan mengambil semua barang yang tadi dia keluarkan beserta tas beruangnya juga.

Sampai dikamar Haechan menidurkan Chenle di tengah-tengah kasur, setelah Chenle berbaring sambil meminum susunya. Dan saat ingin membuka popok Chenle, Mark datang dan duduk disebelah Haechan.

Mark memberikan satu popok dan tisu basah pada Haechan, Haechan Nerima nya dan dan melanjutkan membuka popok Chenle.

"Astaga dia laki-laki"Mark kaget saat popok Chenle di buka.

"Lo kok baru sadar sih hyung, gue aja langsung tau"Haechan sungguh heran dengan Mark, dia masih sibuk membersihkan pantat Chenle dengan tisu dan memakaikan popok yang baru.

"Mukanya imut, kayak perempuan"Mark menoel pipi Chenle yang sudah tidur dengan botol susu yang sudah kosong.

Haechan mengambil botol susu di tangan kecil Chenle. Menaruh bantal di sisi kanan dan kiri agar Chenle tidak jatuh.

"Ayok makan hyung, gue laper banget dan ini udah hampir jam 10 malem"Ajak Haechan pada Mark dan keluar kamar, Mark mengikuti Haechan.

Sampai di dapur, Haechan dan Mark langsung ke meja makan. Mereka makan makanan yang jelas sudah tidak hangat dan Haechan terlalu malas yang mau menghangatkan nya lagi. Kalau Mark yang menghangatkan, Haechan yakin bukan cuman makanannya yang hangat tapi dapurnya juga ikutan hangat karena kebakaran.

Mereka makan dengan tenang karna Mark dan Haechan sungguh lapar setelah kegiatan yang menguras tenaga mereka tadi.

Setelah mereka selesai makan, Haechan mengambil semua piring kotor untuk di cuci. Mark menunggu di belakang Haechan yang sedang mencuci piring.

"Besok kita coba periksa cctv, siapa tahu ada petunjuk siapa yang naruh anak itu di depan"ucap Haechan yang masih sibuk mencuci piring.

"Oke besok pagi kita periksa"Mark menyetujuinya karena ia juga penasaran siapa yang udah naruh Chenle di depan pintu apartemennya.

Haechan sudah selesai dari kegiatan mencuci piringnya."ayok tidur, gue capek banget sumpah"keluh Haechan yang berjalan dengan lesu ke kamar mereka.

Mark hanya mengikuti Haechan masuk ke kamar mereka, Chenle masih tidur dengan lelap. "Lo tidur di kiri gue di kanan ya hyung"ucap Haechan, mengambil bantal di sisi kanan Chenle dan merebahkan badannya, Haechan tidur memeluk Chenle.

Mark tidur disamping kiri dengan posisi terlentang, dia menoleh pada Haechan yang sudah tidur. Mark melihat Chenle dalam yang berada di pelukan Haechan.

"Mereka kok keliatan mirip, cuman warna kulitnya aja yang beda"pikir Mark yang bergantian melihat Haechan dan Chenle.

Karena sudah lelah Mark menghentikan kegiatannya melihat Haechan dan Chenle, dia memejamkan matanya menyusul dua orang di sampingnya yang sudah tidur dengan lelap.

Karena sudah lelah Mark menghentikan kegiatannya melihat Haechan dan Chenle, dia memejamkan matanya menyusul dua orang di sampingnya yang sudah tidur dengan lelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Babay pembaca tersayang
ヾ(〃^∇^)ノ

Daddy And Mommy [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang