Semuanya Pergi

38.1K 4.4K 1K
                                    

Haechan diam, dia hanya diam dan tak tahu harus bicara apa. Semuanya pergi, teman-teman dan Sepupunya pergi secara bersamaan.

"Haechan"panggil Renjun.

"Harusnya kalian bilang ke gue satu atau dua bulan sebelum kalian ninggalin gue, biar gue nyiapin mental"Haechan menggigit bibir bawahnya untuk menahan isakannya.

"Echan disekolah bakalan sendirian, Mark Hyung udah Lulus, Lucas Hyung bakalan ke Thailand dan kalian bertiga juga bakalan pergi"Haechan berusaha keras menahan tangisannya.

"Hiks Echan bingung, kenapa harus mendadak gini"Haechan tak bisa lagi menahan airmata dan isakannya, membuat Mark langsung memeluk Haechan.

Jaemin dan Renjun hanya bisa mengucapkan kata maaf. Mereka bertiga, Jaemin, Renjun dan Jeno mempunyai rencana sendiri. Dimana rencana awal mereka akan pergi setelah lulus SHS, tapi berubah karena mereka memutuskan untuk menyelesaikan sekolah mereka di masing-masing Negara yang mereka tuju. Dan keberangkatan mereka sama dengan keberangkatan Lucas, yaitu dua hari lagi.

Lucas dan Mark bahkan tidak tahu rencana Jaemin, Renjun dan Jeno. Mereka baru tahu sekarang. Hanya para orangtua mereka yang tahu, karena yang mengurus perpindahan Jaemin, Renjun dan Jeno adalah Chanyeol, Yuta dan Jaehyun.

"Kita bakalan nggak ketemu lagi"ucap Haechan yang masih menangis di pelukan Mark.

"Ada ponsel, kita bisa berhubungan lewat ponsel Chan"kata Jaemin.

Haechan semakin menangis, tanpa Jaemin beri tahupun dia tahu ada ponsel yang bisa membuat mereka berhubungan. Tapi, semuanya pasti akan berubah jika tak lagi bertatap muka. Karena seiring berjalannya waktu semuanya akan sibuk dengan urusannya masing-masing dan tidak ada waktu untuk berhubungan.

Jeno yang sedari tadi diam, dia beranjak dari sofa yang ia duduki dan berjalan menghampiri Haechan.

"Maafin Nono Echan"Jeno duduk di hadapan Haechan, membuat Haechan langsung memeluk Jeno, dengan airmata yang terus mengalir di pipinya.

"Echan nanti disekolah sama siapa, kalian pergi. Para Noona nya Echan juga pergi. Echan bakalan bareng siapa Nono"Haechan semakin menangis dan memeluk Jeno erat.

"udah ya, Echan nanti sesek napas"Jeno mengelus punggung Haechan.

"Kalau Echan ngelarang kalian pergi, berarti Echan egois. Tapi Echan Hiks...Echan nggak mau pisah Hiks"ucap Haechan disela isakannya.

"Kalian juga nggak bakal tinggal di Korea lagi, tapi kalian harus janji sering-sering ke Korea ya. Kita harus ngumpul lagi"Haechan melepas pelukannya pada Jeno dan mengusap airmatanya.

Renjun juga ikut menangis di pelukan Jaemin, dia juga tidak mau berpisah. Kenapa harus berpisah jika semuanya sudah memilih tanpa harus berpisah. Tapi mereka tetap memutuskan berpisah, karena mereka butuh waktu untuk diri mereka sendiri.

Mereka, Jaemin, Renjun, Jeno dan Lucas. Ingin membuka lembaran baru, yang bersih tanpa adanya luka masalalu. Namun sebelun membuka lembaran yang baru, mereka terlebih dahulu harus menutup lembaran lama. Biarkan mereka bertemu lagi nanti saat acara pernikahan mereka dengan pasangan masing-masing, pasangan yang sudah dipilih oleh Lucas dan Jaemin.

Mark tidak tahu harus berbuat apa, dia hanya bisa mengelus rambut adiknya yang ikut menangis sambil terus memeluk Haechan. Sedangkan Lucas hanya bisa diam, karena sama dengan Mark. Dia juga tak tahu harus berbuat apa.

Chenle dan Jisung yang berada di pangkuan Lucas, menunjukkan muka bingung mereka. Kenapa orangtua mereka menangis.

"Paman Luc, kenapa Mommy dan Mama menangis?"tanya Chenle.

Daddy And Mommy [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang