Mark memijat pelipisnya, dia sungguh pusing memikirkan berapa jumlah uang yang akan dia keluarkan. Haechan dan Chenle sepertinya benar-benar ingin membuat Mark bangkrut.
Mark itu orang paling hemat di keluarganya, meskipun dia udah punya penghasilan sendiri. Tapi Mark nggak pernah belanja sampai menghabiskan uang ber puluh-puluh juta.
Dia menganut prinsip, kalau masih bisa di pakai dan bisa di perbaiki kenapa harus beli yang baru. Jadi dia nggak akan beli barang baru kalau yang ada masih belum rusak parah.
"Hyung mana"pinta Haechan pada Mark.
"Apanya yang mana?"tanya Mark bingung.
"Dompet lo lah, hyung pikir ini semua di bayar pakek daun"jawab Haechan sambil menunjuk semua barang-barang untuk Chenle yang akan di beli.
Mark segera memberikan dompetnya pada Haechan. "pakek kartu yang item aja"ucap Mark. Haechan mengangguk dan segera pergi ke kasir untuk membayar.
Mark menghampiri Chenle yang duduk di bangku yang di sediakan di toko tersebut. "Chenle senang?"tanya Mark yang berjongkok di depan Chenle.
"Makasih Daddy"Chenle mencium pipi Mark dan memeluknya.
Haechan yang sudah datang dari kasir, berdiri di belakang Mark dan tersenyum melihat interaksi Chenle dan Mark.
"Mommy gak dicium nih"goda Haechan. Menghampiri Chenle dan menggendongnya.
"Le sayang Mommy"Chenle
memcium pipi Haechan dan teersenyum ceria.Mark yang masih berjongkok melihat tali sepatu Haechan yang lepas."Lo kalau tali sepatunya lepas langsung di pasang lagi biar nggak jatoh"Mark meberi tahu Haechan sambil memperbaiki tali sepatu Haechan.
Haechan yang di perlakukan seperti itu oleh Mark, mukanya sudah tersipu. Apa lagi orang-orang di sekitar mereka tersenyum melihat keromantisan Mark.
"Oh oke"Haechan sedikit gugup untuk berbicara panjang.
Mark yang menyadari kegugupan Haechan, langsung berdiri dan salah tingkah saat sadar apa yang ia lakukan tadi.
"udah kan, ayok pulang"ajak Mark yang berjalan duluan.
Sebelum menyusul Mark, Haechan mengatakan pada pelayan toko untuk segera mengirim barang yang mereka beli ke alamat yang sudah Haechan berikan. Lalu dia menyusul Mark yang sudah keluar toko.
"Hyung tungguin"Mark berhenti dan menunggu Haechan.
"Mau ke dy"Chenle mengulurkan tangannya pada Mark. Dan Mark langsung mengambil Chenle dari gendongan Haechan.
"kita makan malem dirumah aja, Mommy yang masak"ucap Haechan yang langsung di jawab "IYA" dengan semangat oleh Chenle dan Mark.
.
.
.Haechan sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan makan malam. Setelah mandi dan berganti baju yang nyaman untuk di pakai di rumah.
Mark dan Chenle yang juga sudah mandi dan berganti baju duduk di sofa depan Tv. Menunggu masakan Haechan dengan tak sabar karna sudah lapar.
Chenle seperti biasa fokus pada boneka beruangnya, sedangkan Mark menatap ponselnya yang menunjukkan informasi jumlah uang yang ia keluarkan.
"Chenle, kayaknya barang-barang kamu lebih mahal dari barang-barang Daddy ya"ucap Mark.
"Daddy banyak uang, Le sayang Dy"kata Chenle, yang membuat Mark tak percaya dengan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]