Jama 3 sore, semua siswa baru sudah keluar dari aula untuk pulang kerumah mereka masing-masing. Sedangkan para anggota OSIS masih ada pertemuan sebentar untuk membahas acara besok, yaitu hari ke-2 Pengenalan Lingkungan sekolah.
"Pengenalan Lingkungan sekolah hari ini berjalan dengan lancar, besok gue mau semuanya berjalan dengan semestinya"ucap Mark yang duduk di kursi paling ujung meja panjang di ruang OSIS.
"Besok acaranya cuman lomba-lomba yang ngetes seberapa kompak para kelompok, karna itu besok para murid baru harus makek baju olahraga dan untuk para penanggung jawab di haruskan juga pakek baju olahraga"jelas Lucas yang berdiri di samping Mark.
Haechan mengacungkan tangannya. "Berarti besok para panitia selain penanggung jawab tetep pakek seragam dan buat para penanggung jawab kelompok, apa harus bawak jas OSIS?"tanya Haechan yang duduk di deret kursi sebelah kanan Mark.
"iya, untuk panitia yang lain selain penanggung jawab kelompok, tetep pakek seragam lengkap dengan Jas OSIS dan buat para penanggung jawab kelompok bawak aja Jas OSIS nya biar bisa dikenalin kalau kalian panitia, gak usah di pakek juga gak papa kalau takut gerah"Mark menjawab pertanyaan Haechan.
Chenle yang duduk menghadap dada Mark sambil di pangku, Sedang enteng memainkan boneka beruang kecilnya. Terlihat tak perduli dengan sekitarnya, tapi Chenle langsung mendongak dan menepuk pipi Mark ketika. "Ada yang ingin di tanyakan lagi Haechan"Mark memanggil Mommynya dengan sebutan Chan.
"Daddyyy~~~my bukan Chan"Chenle memberengut dengan mata berkaca-kaca sambil terus menepuk pipi Mark, melihat itu Mark sedikit meneguk ludahnya gugup. Bagaimana bisa dia memanggil Mommy pada Haechan di depan semua anggota OSIS. Tapi melihat Chenle yang siap menangis, Mark menghela napas sebentar.
"Ada yang mau ditanyakan lagi Mommy"Mark menutup muka dengan sebelah telapak tangannya karna sungguh "demi semua minion koleksi papa, gue malu banget ya tuhan" gerutu Mark dengan mulut komat kamit tanpa suara.
Sedangkan Haechan sudah menunduk dan menggelengkan kepalanya, "Tak ada"jawab Haechan lirih, menangkup pipinya yang terasa panas.
"Kok jawabannya gak ditambahin Daddy sih Chan kan Mark tadi manggil Mommy"Jaemin yang duduk bersebelahan dengan Haechan, berucap sambil mencolek pipi sahabatnya.
"Cieeeee~~~si Sinchan malu-malu anjing"ucap Jeno dan Renjun bersamaan.
"Gila, mangilnya bukan sayang lagi tapi langsung ke Mommy"Lucas dengan semangat menggoda Mark yang sedang malu.
"Dasar, temen nggak ada adab"gerutu Mark dan Haechan yang sudah menyumpahi para temannya.
Para anggota OSIS yang lain berusaha menahan tawanya saat melihat Mark yang biasanya terlihat dingin dengan ekspresi datarnya sekarang malah malu-malu kucing. Mereka semua di beritahu Jaemin yang memang memiliki mulut ember, bahwa Chenle adalah anak Mark dan Haechan. Mereka tak berusaha mencari tahu lebih lanjut karna takut mencari masalah dengan Mark sebagai anak dari pemilik sekolah.
Mark berdehem sedikit keras, menghentikan godaan para temannya dan senyuman tak jelas dari semua anggota OSIS.
"Sudah tak ada yang ingin di bahas kan, jadi kalian pulanglah"Perintah Mark lalu berdiri menggendong Chenle dan menghampiri Haechan. Para angota OSIS selain ke empat temen mereka, sudah keluar dari ruang OSIS.
Melihat Mark yang sudah ada di dekat kursinya, Haechan berdiri menghampiri Mark dan mengambil Jas OSIS yang ada di sebelah tangan Mark, agar Chenle yang masih ingin di gendong Mark tak terjatuh, karna Mark sedikit kesulitan menggendong Chenle dengan satu tangan.
"Chenle ke Mommy dulu, Daddy mau make tas"Mark memberikan Chenle ke Haechan sebentar dan memakai Tas sekolah Haechan di punggunya, Mark sendiri tak membawa tas karna tahu tak akan ada pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Ngẫu nhiên"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]