*Flashback
.
."Haechan hamil"
Minhyung bungkam saat kalimat itu keluar dari mulut Papa nya. Dia baru datang setelah mengambil beberapa baju di rumahnya dan langsung mendapatkan kabar bahwa Haechan hamil.
Sudah satu bulan Haechan dirawat di Rumah sakit, sedangkan Minhyung sudah di bolehkan pulang setelah jahitan di kepala belakangnya mengering.
Pemberangkatannya ke Kanada di tunda, karena Minhyung yang memohon pada Johnny, agar dia bisa merawat Haechan sampai Haechan benar-benar sembuh. Minhyung bahkan sekolah secara Online di Rumah Sakit.
"Jadi, apa Minhyung harus menikahi Echan?"tanya Minhyung.
"Tidak, kau akan beri makan apa anakku"kata Johnny.
"Lalu bagaimana?"Minhyung bingung.
"Kau tetap akan di kirim ke Kanada, disana kau akan dilatih untuk mengurus perusahaan. Tak akan lama, setelah kau bisa menghasilkan uang maka kau bisa berkumpul dengan Haechan dan anakmu"jawab Johnny.
"Daddy"Haechan memanggil Daddynya saat dia terbangun dari tidurnya.
Minhyung, Johnny, dan Jaehyun sedang berada di kamar inap Haechan. Sedangkan Ten dan Taeyong sedang berbelanja susu untuk ibu hamil dan beberapa buah-buahan saat tahu bahwa Haechan hamil.
Johnny berdiri dan menghampiri anaknya, "Kenapa Bear?"tanya Johnny.
"Haechan ingin peluk Njun"pinta Haechan.
"What?tiba-tiba?"kaget Minhyung.
"Minhyung Hyung, Echan ingin peluk Renjun"Haechan meminta dengan sedikit rengekan agar permintaannya di turuti.
Jaehyun dan Johnny tersenyum, Haechan mereka mengidam. "Hubungi Jeno, suruh dia membawa Renjun kesini setelah pulang sekolah"ucap Jaehyun.
Minhyung menghela napas, "Kenapa harus minta peluk ke yang lain, padahal gue ada"guman Minhyung.
"Daddy mau jemput Mae kamu dulu ya"pamit Johnny.
"Papa juga mau jemput Mama"ucap Jaehyun.
Setelahnya hanya tinggal Minhyung dan Haechan, dengan Mark yang kebingungan. "Mama sama Mae kan bawa mobil sendiri, ngapain di jemput"batin Minhyung.
Kondisi Haechan membaik, tapi dia tidak sepenuhnya baik. Fisiknya memang perlahan membaik. Tapi tidak dengan mentalnya.
Haechan selalu merasa ketakutan saat di sentuh Minhyung, tapi dia terlalu pintar menutupi ketakutannya. Haechan hanya ingin di perhatikan oleh Minhyung seperti saat ini, jadi biarkan Haechan menutupi rasa takutnya dengan rasa senang karena tak menerima penolakan lagi.
"Hyung, Echan mau ke taman boleh?"tanya Haechan pada Minhyung yang sedang sibuk mengirim pesan pada Jeno.
"Boleh, tunggu ya. Hyung ambil kursi rodanya"Minhyunh meletakkan ponselnya di atas meja dan mulai mengambil kursi roda Haechan.
Haechan melingkarkan tangannya di leher Minhyung saat dia digendong untuk di pindahkan ke kursi roda.
"Tangan kamu kenapa gemetar kayak gini?"tanya Minhyung saat merasa tangan Haechan yang gemetaran.
"Tidak Apa-apa"Haechan tersenyum, dan mulai menyamankan posisinya di kursi roda.
Minhyung mulai mendorong kursi roda Haechan untuk menuju taman, dan sepanjang jalan Haechan tersenyum senang sambil memegangi infusnya.
"Hey, Hyung boleh menyapa anak kita"setalah sampai di taman, Minhyung berlutut di depan Haechan dan mengelus perut Haechan, membuat badan Haechan sedikit menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Aléatoire"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]