"Daddy sama Papa udah nyari tahu siapa orang tua Chenle nggak?"Tanya Haechan pada Johnny dan Jaehyun.
Mereka semua duduk didepan Tv, duduk di atas karpet berbulu. Meja dipindah kepinggir agar Chenle lebih leluasa bermain dengan Kakek dan Neneknya.
Pertanyaan Haechan tadi, membuat kegiatan semua orang berhenti. Kecuali Chenle yang masih bermain dengan mainan minion yang dibawa Jaehyun.
"Daddy udah cari tahu, tapi susah karena identitas Chenle yang hanya nama dan tanggal lahir"jawab Johnny.
"Iya Chan, Papa juga udah berusaha nyari. Kalian nggak papakan ngurus Chenle agak lama lagi"ucap Jaehyun.
"Haechan sih nggak masalah Pa, asalkan kalau Haechan sama Mark Hyung sibuk. Chenle bisa dititipin ke kalian"jelas Haechan sambil mengusap rambut Chenle.
"Bisa kok Chan, Mae sama Daddy juga bakalan jarang keluar Korea belakangan ini. Karena kayaknya semua urusan diluar udah bisa diurus sama orang kepercayaan Daddy kamu"Ucap Ten, menatap sendu pada Chenle yang tertawa.
"Mama sama Mae mu bisa bantu ngejaga Chan, Kalau butuh bantuan telfon aja Mama sama Mae kamu"kata Taeyong yang membuat Haechan mengangguk mengerti.
"Chenle anaknya lucu banget, imut lagi. Haechan jadi penasaran, Chenle tinggal dimana sebelum di tarok didepan pintu apartemen ini"ujar Haechan yang entah kenapa matanya mulai memanas membayangkan Chenle yang ditinggal Sendirian di depan pintu.
"Haechan, Apapun yang terjadi nanti. Belajar untuk bisa memaafkan seseorang dan cobalah memberikan kesempatan kedua, pikirkan dengan perasaan dan jangan mengedepankan ego"Ucapan Ten membuat Haechan tertegun sejenak, air mata Haechan juga mengalir tanpa sebab.
"Apa Maksudnya?"tanya Haechan sambil mengusap air matanya.
"Maksudnya, setelah orang tua Chenle ketemu. Kamu harus maafin mereka yang bisa dibilang ngebuang Chenle dan kasih kesempatan ke orang tua Chenle buat ngerawat Chenle lagi"Jelas Taeyong.
"Kenapa nangis Bear"Jaehyun mengulurkan tangannya dan mengusap air mata yang masih mengalis di pipi Haechan.
"Nggak tau Pa, Haechan juga nggak tahu kenapa nangis"kata Haechan tersenyum canggung.
Mark yang sedaritadi diam bukan tak mau ikut berbicara, tapi mulutnya seakan tak bisa berkata-kata saat melihat air mata Haechan.
"Dan Daddy harap orang tuanya nggak takut buat ketemu Chenle, karena semakin dia takut maka kesempatan akan semakin hilang untuknya"ujar Johnny sambil menatap lurus kearah Mark.
"Bener, siapa tahu kalian akan sangat menyayangi Chenle dan nggak akan pernah ngasih Chenle ke orangtuanya kalau mereka lama ninggalin Chenle"jelas Jaehyun.
"Seperti kata Mae. Haechan akan coba memaafkan orangtua Chenle, siapa tahu mereka punya alasan yang masuk akal buat ninggalin Chenle dan lagi Dad, kenapa mereka harus takut ketemu Chenle"ucap Haechan.
"kita nggak tahu nanti akan gimana Chan, gimana kalau orangtua Chenle takut Chenle nggak mau balik kemereka setelah lama ditinggalin. Untuk sekarang, lebih baik kita fokus ngurus Chenle"kata Johnny yang sudah memangku Chenle.
"Popa, Chenle suka pelmen"Chenle menunjukkan permen yupi berbentuk beruang yang di bawa Taeyong untuknya.
"Iya, tapi jangan terlalu banyak. Nanti gigi Chenle berlubang"ucap Ten, mencubit pipi bulat Chenle yang makin bulat karena memakan lima permen yupi sekaligus.
"Ya Moma"ujar Chenle dengan mulut yang penuh yupi.
Haechan yang masih bingung dengan ucapan Daddynya, melihat ke arah Mark yang sedari tadi diam. Haechan melihat Mark yang malah ngelamun, keliatan dari matanya yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]