03 - 6 : Istimewa dan Penuh Rahasia

241 16 1
                                    

Di luar istana, Kim Byeongin tengah mencari tahu mengenai secarik kain yang didapatnya dari Pembunuh Soyong pada malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di luar istana, Kim Byeongin tengah mencari tahu mengenai secarik kain yang didapatnya dari Pembunuh Soyong pada malam itu. Dia membawa kain tersebut pada Penjaga Toko yang sebelumnya didatangi oleh Dayang Choi. Penjaga Toko mengamat-amati kain itu menggunakan kaca pembesar yang dimilikinya.

Penjaga Toko pun menilai, “Kain ini tampaknya sungguh tidak biasa, tapi, kalau untuk mencari tahu dari mana asalnya—”

BRANG, Kim Byeongin mengeluarkan seikat koin tembaga sehingga Penjaga Toko membelalak dan, “… saya bisa mengusahakan. Manusia itu, semenjak dilahirkan, harus selalu berusaha. Bukan begitu, Tuan Muda?”

“Hm, aku suka cara pandangmu itu,” kata Kim Byeongin, tersenyum.

Setelah memastikan dirinya akan mendapatkan hidangan lezat setiap harinya, Ibu Suri Agung kini menjadi jauh lebih bersemangat hingga melupakan sakit giginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memastikan dirinya akan mendapatkan hidangan lezat setiap harinya, Ibu Suri Agung kini menjadi jauh lebih bersemangat hingga melupakan sakit giginya. Tapi, seperti biasa, beliau dipijiti oleh Tabib Park yang buta sembari berbincang dengan Kim Mungeun, adik laki-lakinya yang merupakan ayah dari Kim Soyong, atau Ratu.

Beliau berkata, “Ah, kukira Raja sungguh tidak tertarik kepada Ratu, tapi kini aku tidak perlu memikirkannya lagi. Lantas, berita lainnya?” tagihnya, pada Kasim Kepala, yang hadir pula dalam perbincangan ini, yang rupanya untuk inilah Kasim Kepala selalu ingin tahu isi dari setiap percakapan Raja Cheoljong dengan siapa pun.

Dengan segala kesungguhan hati, Kasim Kepala menjawab, “Semalam, sementara Yang Mulia Ratu memasak semalaman di Dapur Istana, Yang Mulia Raja menetap sendirian di Balai Daejo, menantikan kedatangan Yang Mulia Ratu.”

Kim Mungeun tampak puas mendengar berita ini.

“Saya berkali-kali meminta beliau agar kembali saja ke Balai Huijeong, namun Yang Mulia Raja berkeras untuk tetap tinggal,” lanjut Kasim Kepala, tak dilebih-lebihkan, dan Kim Mungeun berbangga sekali atas berita tersebut, mengetahui Raja Cheoljong begitu menaruh perhatian terhadap Yang Mulia Ratu, putrinya. Kasim Kepala pun dibolehkan pergi oleh Ibu Suri Agung.

Kasim Kepala undur diri.

“Seperti pepatah, sering bersama dapat menumbuhkan rasa kasih,” sebut Ibu Suri Agung, dan diangguki oleh Kim Mungeun.

MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang