12 - 6: Kesatuan; Kentang Kumis Naga

150 11 2
                                    

Kira-kira 30 menit sebelum hidangan tersaji di hadapan para tamu, inilah yang terjadi di Dapur Istana; Bonghwan menggambar garis menggulung-gulung di kertas, diakhiri dengan sebuah garis lurus yang ‘membelahnya’, dan, “Begini, selesai.”

Tabib Yoon dan Manbok bertanya-tanya.

“Kiranya, coretan apakah ini, Yang Mulia?” Manbok bertanya.

“Ambilin kentang deh, biar kubuat sampel-nya,” kata Bonghwan, jago, dan tanpa banyak protes, Manbok mengambilkannya sebuah kentang.

Dengan teliti dan sabar, Bonghwan memutar-mutarkan kentang itu ke sebuah pisau. Lantas dia ambil jarum akupuntur Tabib Yoon—Tabib Yoon melotot heran, dan JLEB, jarum itu ditusukannya ke seluruh tubuh kentang, membuat Manbok penasaran. Kemudian Bonghwan lebarkanlah kentang itu hingga memenuhi kira-kira ¾ panjang jarum dan, “Oh, akhirnya jarummu berguna juga,” ucap Bonghwan, puas.

“Eh?” Tabib Yoon tak paham.

“Sekarang, panaskan minyak.”

“Minyak?!” Tabib Yoon syok.

Setelah minyak panas, kentang yang ditusuk oleh jarum akupuntur Tabib Yoon itu pun ‘dilepaskan’ ke minyak itu. Suaranya … uh, memercik-mercik bagaikan hujan, dan Tabib Yoon meronta-ronta, “Eh? Eh? BERANINYA KAU MENGGORENG JARUMKU YANG SUCI ITU? HUH?!”

Manbok menahannya sebisa mungkin, agar tidak mengacaukan masakan.

“Nanti juga dicuci lagi, tenang saja,” kata Bonghwan, sementara ‘jarum’ itu semakin tenggelam dalam minyak panas.

“Ah, jarum itu sungguh berharga bagiku. Itu adalah … WARISAN dari guruku yang telah memakainya selama 50 tahun!” Tabib Yoon hampir kalap.

“S-s-sudah,” Manbok menenangkan.

“Lima puluh tahun?! Wah, itu sih sudah harus pensiun, buang saja.”

“TIDAK. AKU AKAN TERUS MEMAKAINYA, AKU JUGA AKAN MEWARISKANNYA PADA MURIDKU! AARK, JANGAN!” akhirnya Manbok membawa Tabib Yoon keluar dapur.

Singkat cerita, dan memang singkat, Kentang Tornado DIANGKAT dari minyak. Wah, kenampakannya SUNGGUH membuat Manbok takjub.

MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang