Karena syok, Kim Byeongin minum-minum dengan Kim Inwoo sebagai kawan. Melihat kawannya tampak sangat frustrasi, Kim Inwoo pun tidak berhenti mengoceh, “Kukira, kita akan minum untuk berpesta, tapi kau malah seperti ini. Jika begini, bagaimana lukamu akan cepat sembuh? Coba kulihat, di mana lukamu?”
BRAK. Kim Byeongin menepis tangan Kim Inwoo, disertai ancaman, “Jika kau coba mengambil gelasku lagi, aku tak akan segan untuk memotong tanganmu.”
Kim Inwoo pun merenung, dan kalau dipikir-pikir … Kim Byeongin memikirkan perkataan Bonghwan tadi, sikap Soyong setelah dan sebelum menjadi ratu memang agak berbeda. Sebelum menjadi ratu, Soyong selalu bersikap lembut dan sangat anggun, tapi setelah menjadi ratu … dia menjadi lebih berani dan … sangat berbeda.
BRAK! Kim Byeongin tak kuasa menahan kemarahannya lagi. Dia terus minum-minum hingga fajar menyingsing dan hari mengharuskannya keluar untuk beraktivitas. Maka, pada dini hari sebelum fajar benar-benar tinggi, dengan sempoyongan, Kim Byeongin kembali ke rumah, melalui halaman rumah di mana Kim Jwageun tengah menyiram tanaman dan … tentu saja dia ditegur oleh ayah angkatnya itu.
“Kau pulang terlambat rupanya,” Kim Jwageun tidak marah. Katanya, “Kau mesti sangat lelah. Masuk dan beristirahatlah. Tungkunya menyala semalaman, kamarmu akan hangat.”
“Mengapa Anda tidak menanyakan apa pun?” Kim Byeongin bukan kecewa, dan inilah jawaban Kim Jwageun, bahwa, “Sebagai ayah, aku tahu segalanya.”
Tanpa menghiraukan perkataan ayahnya itu, Kim Byeongin pun menghembus dan melunglai ke kamar tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. QUEEN
FanfictionNovelisasi dari drama Korea yang berjudul 찰인왕후 yang merupakan adaptasi pula dari web drama Cina yang berjudul 'Go Princess Go'. Drama ini mengisahkan tentang Jang Bonghwan, seorang chef pria berbakat yang bekerja di Blue House, tiba-tiba mengalami...