13 - 5: Brunch

171 14 2
                                    

Tanpa sepengetahuan penghuninya, Ibu Suri memasuki Balai Daejo dan … membawa serta Catatan Rahasia ‘milik’ Tuanku Kim Mungeun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa sepengetahuan penghuninya, Ibu Suri memasuki Balai Daejo dan … membawa serta Catatan Rahasia ‘milik’ Tuanku Kim Mungeun. Dia punya rencana bagus tentang buku itu. Tak lama kemudian, Dayang Choi dan Hong Yeon datang dan mereka cukup kaget melihat keberadaan Dayang Han di depan pintu serta Ibu Suri yang baru saja keluar dari baliknya. Ibu Suri juga agak kaget melihat kedatangan mereka berdua, tapi, dengan anggun dan seolah ‘tak terjadi apa pun’, dia berkata, “Pergi ke mana Ratu pagi-pagi sekali, huh?”

“Beliau ada di Dapur Istana, Yang Mulia,” jawab Dayang Choi, dengan segala maaf. Dia pun mengkode Hong Yeon untuk memberi tahu Bonghwan tentang kedatangan Ibu Suri ini.

“Sudah,” kata Ibu Suri, menghentikan Hong Yeon yang pergi, “Tadinya aku ingin mencicipi hidangan pagi buatannya, tapi dia malah sudah lebih dulu memasak untuk nenek mertuanya. Huh!” Ibu Suri pura-pura tak puas, lantas meninggalkan Balai Daejo ini.

Dayang Choi dan Hong Yeon bingung.



















Di Dapur Istana, Bonghwan memasak seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Dapur Istana, Bonghwan memasak seorang diri. Dia mengaduk-aduk isi belanga yang mengepul pikiran kacau, dan, “HOAA-AAA-Aih? Sedang apa pagi-pagi Anda di sini, Yang Mulia?” Manbok kaget sekali melihat keberadaan ‘tenang’ Yang Mulia Ratu selagi dirinya berkuap.

“Aku lagi stres, gak bisa tidur,” Bonghwan curhat sambil terus mengaduk, “makanya dini hari tadi aku bangun, itung-itung ibadah, capek-capek, ngegiling sendirian buat bikin ini.”

Manbok mengintip isi belanga dan, “Mm? Tapi ini, warna buburnya kenapa asing sekali ini?”

“Bukan bubur. Ini potage crecy,” lurus Bonghwan, lemas; antara mengantuk dan stres.

“Aih? Tidak baik, Yang Mulia, pagi-pagi sudah mengumpat.”

“Sup wortel. Siapa yang mengumpat?”

“Oh? Begitu rupanya? Bagaimana cara membuatnya?” Manbok buruk-buru mengambil kertas dan kuas untuk mencatat penjelasan Bonghwan.

Secara otomatis, tapi lemas, Bonghwan menjelaskan, “Potong-potong wortel dan bawang bombai lalu rebus kira-kira satu jam. Terus tumbuk, pakai alu, sampai lumat, seolah kau melumat imajinasi liarmu sampai tumpas.”

MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang