14 - 6: Racun dalam Sebalok Es

178 9 0
                                    

“Mereka akan membunuh Ratu?!” Itu yang Cheoljong dengar dari Tabib Park yang sebenarnya tidak tuli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mereka akan membunuh Ratu?!” Itu yang Cheoljong dengar dari Tabib Park yang sebenarnya tidak tuli. Dia menjadi amat tidak tenang karenanya.

“Jadi, akhirnya buku itu jatuh ke tangan Kim Jwageun juga. Siapa sangka selama ini buku itu ada di Balai Daejo?!” seru Hong Byeolgam, berprotes.

“Aku harus segera kembali ke istana!” putus Raja, dan bergegas.

Di istana, para pelayan termasuk Pelayan Kang tengah dalam perjalanan membawakan hidangan untuk brunch Ibu Suri Agung dan Ratu di pendopo. Mereka harus cepat karena yang disajikan adalah es. Tapi Pelayan Kang, yang bertugas membawa balok-balok es yang telah dibubuhi racun, gemetar ketakutan akan akibat yang nanti dihadapinya setelah ini. Dia terdiam di tengah jalan.

“Kau sedang apa? Lekas!” teriak pelayan lainnya.

“B-baik!” Pelayan Kang tak punya pilihan. Dia pun berlari menyusul pelayan lainnya dan tak sadar bahwa salah satu es terloncat keluar dari kotaknya. Es ini … perlahan mencair di tanah.

“Guk! Guk!” anjing istana yang ‘diawasi’ Dam Hyang berlarian di sekitar, tentu saja didampingi oleh pelayan cilik pribadinya; Dam Hyang.

“Uuh, Tuan Daengdaengi ini sungguh membuatku lelah!” keluh Dam Hyang, rehat sebentar. Lantas, tanpa sengaja; karena matanya ‘tidak begitu jauh’ dari permukaan tanah, anak ini melihat beberapa semut terjungkal lemas di sekitaran sebalok kecil es yang mencair. Itu tidak lain adalah karena ….

 Itu tidak lain adalah karena …

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang