11 - 6: Pembukaan Festival Dano

151 12 1
                                    

“Karena upacara sudah harus dimulai, pastikan semua bahan makanan sudah tersedia selepas Pagelaran Seni Bela Diri,” Raja Cheoljong berpesan pada Pangeran Yeongpyeong, lantas, dengan myeonbok-nya, dia memasuki lapangan Aula Huijeong dan disambut ol...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Karena upacara sudah harus dimulai, pastikan semua bahan makanan sudah tersedia selepas Pagelaran Seni Bela Diri,” Raja Cheoljong berpesan pada Pangeran Yeongpyeong, lantas, dengan myeonbok-nya, dia memasuki lapangan Aula Huijeong dan disambut oleh banyak pejabat yang hadir, terutama ayah para selir.

“Sungguh suatu kehormatan, kami diundang ke perjamuan yang istimewa ini, Yang Mulia,” ucap Ayah Min Jayeon, penuh rasa syukur.

“Sudah seharusnya Anda diundang,” jawab Raja, rendah hati dan, “para selir baik-baik saja di istana ini, dan, saya harap, Anda semua pun sehat selalu.”

“Ya, terima kasih, Yang Mulia.”

“Semoga hari ini menyenangkan,” ucap Yang Mulia Raja, untuk terakhir kali, kepada ketiga ayah selir. Lantas, kini dia benar-benar memasuki lapangan aula dan naik ke alas merah; tempat seluruh pejabat yang hadir memberikan hormat secara resmi kepadanya.

Selama Raja berdiri di alas merah dan seluruh pejabat merunduk hormat kepadanya, terlihat ada kewaspadaan di mata Tuanku Kim Mungeun terhadap Kim Jwageun; ada pula desah-desah berat dari Jo Manhong, serta … perasaan ‘harus tetap tenang’ Raja Cheol...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama Raja berdiri di alas merah dan seluruh pejabat merunduk hormat kepadanya, terlihat ada kewaspadaan di mata Tuanku Kim Mungeun terhadap Kim Jwageun; ada pula desah-desah berat dari Jo Manhong, serta … perasaan ‘harus tetap tenang’ Raja Cheoljong sementara dirinya harus maju menuju altar. Kim Jwageun pun mewaspadai pergerakannya selalu, dan memikirkan sesuatu. Sedangkan Kim Byeongin … masih tampak kecewa akan suatu hal, tapi dia menahan diri, sementara Raja menaiki satu per satu anak tangga hingga duduk di singasananya di atas altar. Seluruh pejabat duduk kembali di kursinya.

Dan, di halaman Balai Tongmyeong, altar lain pun telah dibuat. Duduk di kursi paling tengahnya adalah Ibu Suri Agung, Ratu Bonghwan di sebelah kiri, serta para selir di sayap kiri dan kanan meja, yang dibuat membentuk huruf U. Hwajin dan Min Jayeon di sayap kanan, sedangkan Yoon Gyeongok dan Hong Simhyang di sayap kiri. Dan, kursi di samping kanan Ibu Suri Agung masih kosong.

 Dan, kursi di samping kanan Ibu Suri Agung masih kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang