05 - 6: Kewarasan Ratu Bonghwan

329 22 1
                                    

Raja Cheoljong berkata, “Kasim Kepala, demi kelancaran tidur sekamarku dengan Ratu ke depannya, sebelum beristirahat, aku ingin membaca ini sekali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raja Cheoljong berkata, “Kasim Kepala, demi kelancaran tidur sekamarku dengan Ratu ke depannya, sebelum beristirahat, aku ingin membaca ini sekali lagi. Malam sudah larut, kau pergilah lebih dulu.”

“Baik, Yang Mulia.” Kasim Kepala pergi.

Alih-alih membaca buku ‘dewasa’ seperti yang dikatakannya pada Kasim Kepala, diam-diam Raja Cheoljong membuka ‘Wubei Zhi’ dan mempelajari seni bela diri. Dia mengamati setiap gambar gerakan di buku itu satu per satu, hingga … hujan masih terus turun dan waktu telah berlalu cukup panjang. (Wubei Zhi, adalah buku militer paling komprehensif dalam sejarah Tiongkok. [id.m.wikipedia.org])

Hujan yang merapat itu mengingatkan Raja Cheoljong akan janjinya pada Ratu kemarin malam, bahwa dia akan datang kembali saat suasana hati wanita itu sudah lebih tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan yang merapat itu mengingatkan Raja Cheoljong akan janjinya pada Ratu kemarin malam, bahwa dia akan datang kembali saat suasana hati wanita itu sudah lebih tenang. Lantas, apakah suasana hati Ratu sudah membaik sekarang? Kemarin, amarahnya begitu tak terbendung. Raja Cheoljong bertanya-tanya.

“Aku yang acap kali berlutut setiap waktu, malah tak melakukannya untuk yang sepatutnya.” Raja Cheoljong merasa diri tak berguna.

Sedangkan … ‘Ratu’, yang dikira masih marah atas banyak hal, justru sedang bersenang-senang di bawah hujan. Dia berdiri menatap langit dengan kedua tangan mengangkat, “Hoah!” serunya, bahagia.

“Yang Mulia, Anda bisa masuk angin!” Hong Yeon dan Dayang Choi memberondong, dan Hong Yeon memayungi Bonghwan dengan anyaman kayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Yang Mulia, Anda bisa masuk angin!” Hong Yeon dan Dayang Choi memberondong, dan Hong Yeon memayungi Bonghwan dengan anyaman kayu.

“Gak penting itu masuk angin, di saat yang penuh berkah begini. Hoah!” Bonghwan berlari-larian, merepotkan Hong Yeon dan Dayang Choi.

MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang