17 - 2: Kabar Gembira untuk Negri

193 11 1
                                    

BRAK! Hwajin mengembalikan hiasan rambut phoenix perak pada Ibu Suri secara kasar, setelah dia menerobos masuk tanpa permisi ke Balai Seonwon ini sementara Ibu Suri tengah berdoa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAK! Hwajin mengembalikan hiasan rambut phoenix perak pada Ibu Suri secara kasar, setelah dia menerobos masuk tanpa permisi ke Balai Seonwon ini sementara Ibu Suri tengah berdoa. Katanya, “Anda telah merekayasa jenazah Oh Wol. Anda pikir, saya tidak akan pernah tahu hal itu untuk selamanya?”

Dengan hardik, Ibu Suri menjawab, “Aku hanya mengambil tindakan kecil agar kau ‘membuka mata’. Kau mesti tahu kekuatan diri yang kaumiliki. Ratu telah berpaling dari Ansong Kim, dan kini mereka berjabat dengan kita. Ini kesempatan bagus bagimu untuk menggantikan kedudukan Ratu.”

“Saya harap, Anda tidak turut campur lagi akan kehidupan saya.” Dengan tegas Hwajin mengatakannya, lantas pergi dari sini.

“Hmh,” Ibu Suri mendesis. Dia yakin, Hwajin tidak akan lama bertahan dengan pendiriannya saat ini.


















Sembari rahang ditarik-tarik oleh Dayang Cheon demi awet muda, Ibu Suri Agung menerima laporan dari Juru Tulis Istana—dengan tersujud-sujud, bahwa, “Yang Mulia Raja memiliki kabar gembira yang ingin beliau bagikan pada seluruh rakyat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sembari rahang ditarik-tarik oleh Dayang Cheon demi awet muda, Ibu Suri Agung menerima laporan dari Juru Tulis Istana—dengan tersujud-sujud, bahwa, “Yang Mulia Raja memiliki kabar gembira yang ingin beliau bagikan pada seluruh rakyat.”

“Kabar gembira apa?” Ibu Suri Agung bercermin.

“Yang Mulia Ratu … kini mengandung, Yang Mulia,” sampai Juru Tulis Istana, secara mengejutkan, sehingga Dayang Cheon otomatis menyudahi tarikannya, bahkan Ibu Suri Agung pun amat tercengang. Dan, sesuai keinginan Raja, genderang pun dipukul dua kali-dua kali agar terdengar ke seluruh negri; BHUNG-BHUNG! BHUNG-BHUNG! Suaranya nyaring dan agak menggema.

Di Balai Seonwon, Ibu Suri dan Dayang Han pun mendengar suara itu dan, “Bukankah itu pertanda ada kabar gembira, Yang Mulia?” Dayang Han bukan bertanya, sedang Ibu Suri penasaran ada kabar gembira apakah gerangan hingga genderang diperdengarkan.

Hwajin, yang belum terlalu jauh dari Balai Seonwon pun, mendengar genderang itu pula, dan terdiam seketika. Alih-alih gembira mendengarnya, hatinya malah resah. Apakah yang telah terjadi? Hwajin sungguh tak tenang. Kemudian Kim Byeongin di Biro Peperangan,

 Kemudian Kim Byeongin di Biro Peperangan,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang