Hwajin terdiam setelah sekian banyak anak panah dia lesatkan ke sasaran. Dia membiarkan angin menelisik di antara dirinya dan sasaran. Lantas, Ibu Suri tiba. Dia membawakan banyak anak panah untuk Hwajin; sebagai bentuk perhatian.
Hwajin berkata, “Mohon maaf, saya meminta bertemu pada tengah malam seperti ini.”
“Usah bicara begitu. Aku senang kau mencariku di saat susah,” ucap Ibu Suri, basa-basi.
“Andai semua ini hanya mimpi, andai saya bisa segera terbangun dari mimpi ini. Ah,” Hwajin merasa sangat gundah, dan dia, “Ada suatu barang yang ingin saya tunjukkan pada Anda,” ucapnya, mengejutkan.
Apa itu? Ibu Suri ingin tahu.
Hwajin menaruh busurnya terlebih dahulu, lantas mengeluarkan benda itu dari kantong anak panahnya dan … itu adalah sebuah buku; buku catatan rahasia tentu saja. Dia menunjukkannya pada Ibu Suri, alih-alih pada Raja Cheoljong seperti rencana sebelumnya.
Ibu Suri membuka buku itu dan … dia sangat terkejut. Ini bagai keajaiban bagi dirinya. Karena, dengan buku itu, dia bisa melakukan banyak hal. Apa pun alasan Hwajin memberikan buku itu padanya, dia SANGAT senang.
Hwajin berkata, “Mohon seret Ratu turun, ke dalam mimpi paling buruk yang pernah saya tinggali.”
Ibu Suri SENANG sekali, dan tentu saja, dengan senang hati, dia pun akan mengabulkan keinginan Hwajin itu. Karena dengan begitu, kemenangan menjadi selangkah lebih dekat dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. QUEEN
FanfictionNovelisasi dari drama Korea yang berjudul 찰인왕후 yang merupakan adaptasi pula dari web drama Cina yang berjudul 'Go Princess Go'. Drama ini mengisahkan tentang Jang Bonghwan, seorang chef pria berbakat yang bekerja di Blue House, tiba-tiba mengalami...