04 - 2: Yang Lemah dan Tak Bertuan

238 18 1
                                    

“Aku sudah temukan muasal kain ini, dan rupanya ini milik istana,” kata Penjaga Toko, mengagetkan Kim Byeongin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aku sudah temukan muasal kain ini, dan rupanya ini milik istana,” kata Penjaga Toko, mengagetkan Kim Byeongin. Lantas, dia mendapatkan seikat besar koin tembaga dan Kim Byeongin mendapatkan informasinya.

Sementara, ‘sisa’ kain milik istana itu sedang dibakar oleh Pangeran Yeongpyeong di sebuah tungku. Karena ini adalah wilayah Dapur Istana, tanpa sengaja Pengawas Do menyaksikannya tanpa mengerti apa tepatnya yang sedang Pangeran Yeongpyeong itu lakukan. Setelah Pangeran Yeongpyeong pergi, diam-diam Pengawas Do mendekati tungku itu karena penasaran dan mengamat-amatinya. Entah apa yang selanjutnya dia lakukan.

Dan, di sisi lain, Jo Manhong sedang berada di Kuil Jongmyo bersama Ibu Suri. Dia mengadu, “Kiranya, menjadikan Hwajin sebagai selir tertinggi tidaklah cukup untuk menggoyahkan kursi Yang Mulia Raja. Kita perlu mengatur siasat untuk memikat hatinya pula.”

“Kekurangan Selir Agung hanyalah peristiwa di danau,” sebut Ibu Suri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kekurangan Selir Agung hanyalah peristiwa di danau,” sebut Ibu Suri.

“Artinya?”

“Kita harus menunjuk seorang pelaku, yang lemah, tak bertuan, serta tak merugikan kita semua.”

Adapun Oh Wol, yang bisa dikata lemah dan tak bertuan, diam-diam dibius di tengah tidurnya dan dibawah entah ke mana oleh seorang pria bertopeng kayu.

Adapun Oh Wol, yang bisa dikata lemah dan tak bertuan, diam-diam dibius di tengah tidurnya dan dibawah entah ke mana oleh seorang pria bertopeng kayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang