Novelisasi dari drama Korea yang berjudul 찰인왕후 yang merupakan adaptasi pula dari web drama Cina yang berjudul 'Go Princess Go'.
Drama ini mengisahkan tentang Jang Bonghwan, seorang chef pria berbakat yang bekerja di Blue House, tiba-tiba mengalami...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kini, dalam empat hari, istana akan benar-benar tenang,” sebut Jo Manhong dalam perjamuan tertutupnya bersama Keluarga Ansong Kim, termasuk Kim Byeongin.
“Berkat Raja, Kaum Tani kini diberantas dan rakyat jelata lainnya menahan diri tanpa harus diawasi. Hahaha.” Kim Seokgeun menyahut dengan setengah mabuk. Dia masih memegang segelas arak di tangannya.
Lantas, Jo Deokmun pun ikut bicara, “Jika demikian, apakah itu berarti Raja telah mengorbankan nyawanya demi Negara?”
“Hahahahaha!” semua orang tertawa, menertawakan raja mereka yang telah tiada.
“Akan tetapi, di luar itu,” Kim Byeongin berwajah serius sendirian, “saya memiliki keraguan, dan untuk itulah saya mengumpulkan Anda semua di sini.”
Semua orang mendengarkan Kim Byeongin.
“Keluarga Pungan Jo dan Ansong Kim merupakan musuh sejak lama,” tidak ada yang menentang perkataan Kim Byeongin ini, “dan untuk sementara, bersatu demi menyingkirkan raja, musuh bersama. Tapi, kini Raja sudah tiada, dan saya khawatir kedua golongan akan kembali bermusuh dan menyerang satu sama lain.”
Ketegangan dan kecanggungan menjalar.
“Untuk itu,” tegas Kim Byeongin, “sebelum beralih ke langkah selanjutnya, saya telah menyiapkan suatu hal yang dapat menguatkan persatuan kedua golongan ini.” Dia menyerahkan selembar kertas pada Kim Byunghak di samping kanannya.
Dengan mendehem, Kim Byunghak membuka kertas itu, yang berisi … Kim Byunghak membaca judulnya, “Surat PERSEKUTUAN?!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Ya,” Kim Byeongin mengiyakan.
“Artinya …” Jo Manhong membelalak, “kita melakukan pengkhianatan?”
“Bukankah itu yang Anda semua inginkan?” Kim Byeongin hanya memfasilitasi keinginan semua orang itu dengan selembar kertas, tapi Kim Seokgeun menentangnya dengan keras, karena menurutnya, “Raja sudah meninggal. Mengapa kami harus membuat surat semacam ini?!”
“Sebagai jaminan agar kita semua sama bertanggung jawab!” tegas Kim Byeongin, “Surat ini akan mencegah siapa pun diantara kita yang ingin membelot dari kesepakatan persekutuan. Jika Anda semua bersedia untuk membubuhkan cap, saya jamin, kedua golongan akan dapat hidup damai tanpa gangguan.”