13 - 3: Pembunuh Kim Soyong

176 13 1
                                    

Hwajin merawat Yang Mulia Raja. Dia merapikan setiap lipatan perban, dan tiba-tiba Raja terbangun. Dia tak begitu jelas melihat wajah Hwajin, bergumam, dan, ketika Hwajin hendak mengambil sesuatu untuk merobek perban yang menutup bibir Raja, dia melihat; buku Kosakata Ratu di meja milik Raja. Itu cukup membuat Hwajin kecewa.

Sementara, di Balai Daejo, Bonghwan yang baru tiba di ruang tidurnya dikagetkan oleh keberadaan Kim Jwageun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara, di Balai Daejo, Bonghwan yang baru tiba di ruang tidurnya dikagetkan oleh keberadaan Kim Jwageun. Ini adalah pertama kalinya orang itu datang ke Balai Daejo ini. Ada apa? Bonghwan sungguh cemas.
Sebagai paman dan ponakan, serta ratu dan menteri, Bonghwan dan Kim Jwageun bertukar hormat dengan sedikit menundukan kepala. Lantas, mereka ditinggalkan berdua saja di ruangan ini oleh Dayang Choi dan Hong Yeon.

“Kedatangan saya kemari adalah untuk melipur lara Anda, sekaligus bermaksud mengajukan beberapa pertanyaan,” ucap Kim Jwageun, membuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kedatangan saya kemari adalah untuk melipur lara Anda, sekaligus bermaksud mengajukan beberapa pertanyaan,” ucap Kim Jwageun, membuka.

Bonghwan terhenyak.

“Tuanku telah kehilangan benda yang amat penting,” Kim Jwageun langsung ke inti, “dan tampaknya Raja-lah yang mengambil benda itu diam-diam. Apakah, kebetulan, Anda mengetahui sesuatu?”

Seingat Bonghwan, saat berada di rumah Tuanku Kim Mungeun, ketika ditemukan di sumur, Cheoljong meminta agar dirinya tidak memberi tahu siapa pun. Ah, tapi itu—

“Anda tahu, bukan?”

Bonghwan tak menjawab.

“Apakah Anda ingat, bahwa Keluarga Ansong Kim tak pernah memiliki celah? Dan jika pun ada, celah itu HARUS disingkirkan.”

Bonghwan tercekat, dan dengan mendekat, Kim Jwageun berkata, “Untuk terakhir kalinya, saya akan bertanya sekali lagi; adakah perihal yang Anda ketahui?”

Bonghwan menggeleguk. Dia pun mengatakan bahwa, “Saat kami menginap di kediaman Tuanku, saya menemukan Raja tergeletak sendirian di dasar sumur. Mungkin saat itulah dia—” Bonghwan tidak bisa meneruskannya lagi, karena ….

“Tempo hari, saya sempat memberi sebuah penawaran kepada Anda,” sebut Kim Jwageun, “di malam ketika Anda jatuh ke danau.”

Bonghwan tidak ingat itu, atau belum.

MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang