13 - 7: Tak Ada Hari Esok

278 17 2
                                    

Ibu Suri Agung meninggalkan Aula Seonjeong dalam keadaan MARAH besar, diikuti oleh adiknya, Kim Jwageun. Lantas, dia mengadili adiknya tersebut.

“Kau telah dikalahkan!” serunya, melengking, “Bagaimana bisa kau didepak oleh raja yang kaunobatkan sendiri?!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau telah dikalahkan!” serunya, melengking, “Bagaimana bisa kau didepak oleh raja yang kaunobatkan sendiri?!”

“Saya tak mengira Raja akan menyusun siasat untuk membunuh dirinya sendiri,” jawab Kim Jwageun, bukan beralasan.

“Patutnya SIAPA yang disalahkan dalam hal ini? Selama ini aku selalu mempercayakan segalanya padamu, KUBIARKAN kau mengatur para bangsawan di luar sana, tapi rupanya kau sungguh TIDAK PANDAI menilai orang.” Ibu Suri Agung sangat tak puas akan kinerja Kim Jwageun kali ini.

Sabar, Kim Jwageun pun mengatakan bahwa, “Kongchu yang bijak pun mengatakan bahwa hati manusia lebih rumit dibanding alam, lebih sulit melihat kedalaman hati dibanding memandang langit yang tinggi. Benarlah saya ada bersalah dalam hal ini; saya tidak cermat menimang pemberian gelar para bangsawan di luar maupun di dalam istana, tapi ….”

Ibu Suri Agung menghardik.

“…. Anda pun turut bersalah karena mempercayakan Pemilihan Selir kepada Yang Mulia Ratu; di mana beliau memutuskan untuk berdiri di belakang Raja.”

Ibu Suri Agung mendengarkan.

“Terlebih, Ratu pulalah yang menyelamatkan perjamuan yang berusaha saya kacaukan. Bagaimanapun, musuh dalam selimut selalu lebih menakutkan,” dan Kim Jwageun menyarakan Ibu Suri Agung agar melakukan ‘sesuatu’ terhadap Ratu.



















Usai Temu Pagi, barulah Pangeran Yeongpyeong mengabari Hwajin yang resah mengenai bangkit bangunnya Yang Mulia Raja, sementara Bonghwan ….

Usai Temu Pagi, barulah Pangeran Yeongpyeong mengabari Hwajin yang resah mengenai bangkit bangunnya Yang Mulia Raja, sementara Bonghwan …

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.... duduk tak ada kerjaan di Balai Daejo dan meracau, “Aku gak bisa mata-matain Cheoljong kalau dianya juga belum siuman. Kalau dia gak bangun-bangun, aku jadi gak ada gunanya. Kalau aku gak ada gunanya, aku bakal dilengserkan. Kalau aku dilengserkan, aku gak bisa balas dendam, cuma bisa buka warung buat bertahan hidup, terus sukses dan banyak uang. Eh? Boleh juga tuh.” Bonghwan tiba-tiba terinspirasi.

MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang