14 - 7: Tidak Berdosa

239 12 0
                                    

“Terus gimana, nih? Mereka gak akan bener-bener nyambuk, nyiksa anak kecil, kan?” Bonghwan sungguh mencemaskan Dam Hyang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Terus gimana, nih? Mereka gak akan bener-bener nyambuk, nyiksa anak kecil, kan?” Bonghwan sungguh mencemaskan Dam Hyang.

“Ratu, kau sungguh baik-baik saja?” sedang Raja mencemaskan ratunya, “Lidahmu tidak … terasa kaku, atau jantungmu terasa berdetak kencang, begitu?”

“Apa, sih, maksudnya? Kok—”

“Sekarang, kita beranjak dulu dari sini. Aku akan ke Balai Daejo bersama Ratu.”

“Baik, Yang Mulia.” Dayang Choi akan memimpin para pelayan untuk merapikan pendopo ini, sementara beberapa akan mengikuti raja dan ratu mereka.

Singkat cerita, Raja dan Ratu sudah tiba di Balai Daejo. Di sini, Raja menutup pintu rapat-rapat sebelum bicara, “Mulai sekarang, kau harus sangat berhati-hati terhadap segala makanan dan minuman.”

“Maksudnya, ada yang mengincarku?” Bonghwan tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Maksudnya, ada yang mengincarku?” Bonghwan tak percaya.

“Kim Jwageun dan Yang Mulia Ibu Suri Agung mencoba meracunimu.”

“Gak mungkin. Memangnya aku ngapain?” Ratu terhenyak, “Apa … ini gara-gara aku membantumu di perjamuan?”

“Sebuah catatan rahasia ditemukan di sini,” sebut Raja.

“’Catatan rahasia’?” ulang Bonghwan, dan sepertinya … “Jadi itu yang selama ini Kim Jwageun dan Abeonim tanyakan terus padaku? Memangnya itu catatan rahasia apa, sih, sampai ribut-ribut begini?”

“Bukan kau yang membawanya kemari dari rumahmu, Ratu?” tanya Raja, sekali saja.

“Aku bahkan gak tahu benda apa itu; gak pernah melihatnya di rumah, apalagi di sini.” Ini sungguh tidak adil bagi Bonghwan, sejujurnya.

“Kali ini aku diracun, bukan dilengserkan. Berarti tadi itu Dam Hyang menyelamatkanku, dong?”

“Tampaknya, ya.”

“Minuman ya? Hm,” Bonghwan berpikir, “tapi, tadi aku sempat meminumnya, lho, banyak?”

“Tentang itu, aku akan tanya langsung pada Dam Hyang.” Raja bergegas, tapi—

MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang