19 - 3: Malam yang Penuh Syukur

113 6 0
                                    

Bonghwan tersungkur dalam pelariannya. Dia bangkit lagi, dan mendengar Kim Inwoo berteriak, “Ratu tidak akan pergi jauh. LEKAS TEMUKAN!”

Ah, bagaimana ini? Bonghwan harus segera mencari tempat persembunyian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, bagaimana ini? Bonghwan harus segera mencari tempat persembunyian. Di mana? Di mana? Bonghwan melihat ke sekitar, dan dia menemukan pohon yang sangat besar. Dia pun berlari padanya dan bersembunyi di baliknya. Dia bahkan membekap mulutnya sendiri.

“Ah, ke mana perginya? LEKAS TEMUKAN RATU!”

“Baik!”

Kim Inwoo dan pasukannya melanjutkan pencarian, sedangkan … Pria Bertopeng baru saja tiba di area ini dan pria itu sungguh membuat Bonghwan ketakutan. Bonghwan menempel erat ke batang pohon dan menutup matanya rapat-rapat. Dia bahkan menahan napas agar Pria Bertopeng benar-benar tidak bisa menemukan jejak keberadaannya.

Pria Bertopeng menyisir sekitar dengan matanya. Dia hendak melanjutkan pencarian ke tempat lain, tapi … firasatnya berkata lain. Tiba-tiba dia merasa harus memeriksa pepohonan di sebelah kiri sana.

Pohon yang besar itu … entah mengapa tampak mencurigakan di matanya. Dia pun bergerak, mengendap-endap mendekati pohon tersebut, sementara Bonghwan terus menutup mata dan menahan napas di persembunyiannya, dan … rupanya bukan di balik pohon itu Bonghwan bersembunyi. Bonghwan bersembunyi di balik pohon lebih kecil yang berdiri tidak jauh dari pohon yang paling besar itu. Untunglah.

“Di sana!” teriak salah seorang prajurit, dan Pria Bertopeng merespons teriakan tersebut dengan pergi menghampirinya.

“Argh. Ha, hh, hh, hh.” Bonghwan bisa kembali bernapas, tapi … suara-suara mengerikan kembali terdengar dari kejauhan, dan terus terngiang di kepalanya. Suara-suara itu sungguh membuat Ratu ketakutan.

Hingga malam tiba, Ratu masih berluntang-lantung di tengah hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga malam tiba, Ratu masih berluntang-lantung di tengah hutan. Dia sudah lunglai, dan merasa apa pun sudah tidak ada gunanya lagi, termasuk surat kesepakatan itu.

“Ah, lalu harus kuapakan surat ini? Aku bahkan tidak tahu di mana diriku sekarang.” Cukup lama Bonghwan menatapi surat yang bertuliskan nama-nama dan dicap oleh para pengkhianat itu, lalu, karena lagi-lagi dia merasa dirinya tidak berguna, BRSK! Dia meremas surat itu dan dibantingnya ke tanah.

MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang