Pagi ini giliran Pak Andri mengisi kelas. Namun setengah jam berlalu tanpa kedatangannya.
"Pak Andri kayanya beneran marah deh sama kelas kita," ucap Manap---ketua kelas.
"Gimana dong?" rengek Syarifah.
Tak lama datanglah Pak Bimo selaku wali kelas.
"Sekarang kalian mau gimana? Pak Andri gak mau ngisi kelas kita," ujar Pak Bimo.
"Gimana dong? Ganti pelajaran aja," cetus Yogi.
"Tetep aja, kalian gak dapet materi biologi."
"Gimana atuh?"
"Kalian harus secepatnya minta maaf sama Pak Andri, karena sudah tiga kali jam pelajaran bagian dia, dia gak ngisi," saran Pak Bimo.
"Yaudah, minta maafnya di mana?"
"Nanti saya ngobrol sama Pak Andri. Saya akan minta dia nemuin kalian di perpustakaan." Pak Bimo pun keluar.
Manap mengintip dari balik pintu, memastikan Pak Andri sudah masuk ke perpustakaan atau belum.
Tak lama Pak Andri keluar dari kantor, berjalan menuju perpustakaan.
Setelah beberapa menit Pak Andri meunggu, datanglah kelas 11 IPS 1, memenuhi perpustakaan.
Di perpustakaan, terdapat sofa dan beberapa kursi yang diatur seperti membentuk huruf o.
Pak Andri sudah standbye di sofa dengan wajah datar.
Syarifah sebagai juru bicara, membuka suara.
"Pak, maafin kelas kami ya. Kami akan berusaha lebih keras untuk belajar bersama Bapak."
Pak Andri diam tak menjawab.
"Pak, maafin saya yang sering ngerjain tugas asal- asalan ya, Pak," ucap Yogi.
"Pak, maafin kami, Pak," tambah Dila.
"Yaudah, saya maafin kalian. Tapi kalau kejadian ini terulah lagi, saya tidak akan pernah ngajar di kelas kalian lagi," sahut Pak Andri tegas.
Mereka diam.
"Fatim!" panggil Pak Andri tegas.
"Kamu mau nulis perlajaran saya tidak?!" tanyanya dengan nada tinggi.
Fatim yang menunduk dan tak mengeluarkan suara sedikit pun, kaget. Ia pun membuka suara.
"Iya, Pak, maaf," sahut Fatim dengan nada memelas.
"Maaf gak cukup. Kamu harus rajin dalam pelajaran saya," pinta Pak Andri.
"Inshaa Allah, Pak."
"Yaudah, kalau gitu, ayo kita belajar," ajak Pak Andri dengan wajah yang masih datar.
Sebenarnya itu hanyalah gertakan dari Pak Andri saja, agar kelas tersebut giat dalam belajar dan tak melalaikan pelajaran.
"Yeeeeee." mereka semua bersorak atas kebaikan hati Pak Andri, yang memaafkan kelas 11 IPS 1.
Semua berjalan dibelakang Pak Pndri. Bagaikan mau tauran. Pemimpinya Pak Andri dan kelas 11 IPS 1 menjadi anggotanya.
Sampailah mereka di kelas dan pelajaran dimulai. Terlihat Fatim menulis di buku biologinya yang kosong.
Dia tidak menulis di halaman pertama, melainkan di halaman berikutnya. Karena beberapa halaman pertama untuk salinan.
Di waktu istirahat, Fatim duduk di dalam kantin bersama Erika, teman satu kampungnya.