52. Salah Landasan.

10 2 1
                                    







Usai berpatroli, mereka kumpul lagi di depan panggung dan melapor pada Fatim, karena sudah aman, mereka berbaur dengan acara malam pertama ini.

10.00 malam.

mereka diharuskan masuk ke tenda masing-masing. Regu mengawas putri kembali berpatroli, takutnya ada yang membangkang.

Saat menuruni tangga yang terbuat dari tanah, ia terpeleset dan ngagudubrug ke bawah, diakibatkan tanggan itu licin.

Jalannya pun kini sedikit pincang. Ia meneruskan melangkah menuju tenda tim Raflesia.

Paginya mereka dikumpulkan di lapangan lagi. Kegiatan dimulai dengan membersihkan setiap sampah yang menghiasi lapangan itu.

Setiap orang mengambil sampah yang ada di depannya. Usai lapangan bersih, mereka melaksanakan upacara.

Upacara berlangsung sangat lama, hingga kaki mereka kegajahan, bukan kesemutan lagi. Banyak diantara mereka yang mengeluh, namun tetap saja ikut barisan.

Usai itu mereka di hadapkam dengan perlombaan. Ada lomba kaligrafi, nyanyi, semaphore, lintas alam dan lain-lain.

Fatim masuk ke barisan kaligrafi. Saat akan digiring ke sekolah terdekat, ia melupakan sesuatu, yakni alat tulisnya. Ia pun berbalik arah, guna mengambil alat tulisnya.

Saat kembali ia kehilangan barisannya, ia pun memilih untuk ikut tantangan lintas alam saja bersama teman sekelompoknya.

Mereka di tes baris-berbaris. Usai itu mereka mengikuti hawana adrenalin yang menguji mental. Pertama mereka harus melewai batang bambung yang di pasang di dua pohon.

Usai itu mereka beralih ke permainan lainnya. Fatim memakai alat pengaman, saat melewati jembatan begoyang yang papannya jarang-jarang.

Fatim melangkah setengah meter demi menyelesaikan permainan ini.

Tap.

Tap.

Tap.

Akhitnya dua putaran usai. Ia dilepaskan dari pengaman itu.

Sorenya mereka mulai ngaliwet dengan kastrol ala anak santri.

Lomba demi lomba mereka laksanakan. Team pengawas juga selalu memeriksa keadaan.

Malam ini mereka dikumpulka lagi di lapangan. Nampaknya akan ada yang memeriahkan malam ini.

Mereka semua berantusian dalam mengikuti acara ini. Ternyata yang diundang adalah band reggae. Mereka pun jaming bersama.

Dinsisi lain.

Dila sedang memandangi foto kekasihnya, dengan air mata berlinang.

"Kenapa, kenapa lo milih dia, kenapa bukan gue? Gue udah kasih apa yang lo mau."

Dila berusaha menelepon kekasihnya namun tak ada jawaban.

Rupanya kekasihnya sedang bersama kekasihnya.

"Sayang, aku mau ke taman," pinta gadis pertamanya.

"Udah malem yang. Aku takut terjadi apa-apa sama kamu dan bayi kita," tolaknya halus.

"Ih, bentaran doang. Aku juga mau jajan," paksanya.

"Ya udah." Dia tak memiliki pilihan.

Keduanya naik mobil.

Berhentilah keduanya di sebuah taman yang sedang ramai. Nampaknya ada bazar di sana. Gadis pertama menaiki wahana kurung manuk. Sempat dilarang, tapi dia tetap memaksa.

Cah Semprul ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang