18. Skors.

13 8 8
                                    

Kelas kembali dimulai. Fatim mulai bosan dengan pelajaran di siang hari ini.

Pelajaran sejarah yang sangat ia bosankan, hingga selalu tidur di kelas.

"Fatim!" panggil guru sejarah.

Fatim yang tidur tak menjawab. Winda disampingnya menyenggolnya.

"Eng, apa Win?"  tanya Fatim, dengan wajah ngantuknya.

"Bu Tira noh," bisiknya.

"Emh, iya Bu," ucap Fatim, merapikan duduknya.

"Kamu tidur?" tanya Bu Tira kesal.

"Iya,"  jawab Fatim jujur.

"Keluar sana!"  titah Bu Tira.

"Ngapain?" tanya Fatim polos.

"Kamu saya hukum."

"Oh." Fatim berjalan ke luar kelas.

"Fatim!" panggil Bu Tira lagi.

"Ape lagi sih, Bu."

"Bersihin semua toilet," titahnya.

"Oh, ogey," ucap Fatim, sambil berjalan. "Dari pada belajar sejarah, mending gue dihukum aje," batinnya.

Ia mulai membersihkan toilet guru. Sedang asik menggosrek lantai, keluarlah Pak Jabal dari toilet.

"Loh, ngapain kamu?" tanya Pak Jabal kaget.

"Bersihin toilet, Pak,"  jawab Fatim polos.

"Kan waktunya belajar."

"Biase, dihukum."

"Dihukum mulu kamu," ejek Pak Jabal.

"Entahlah," sahutnya pasrah.

"Ya udah, yang bersih ya." Pak Jabal menepuk bahu Fatim, lalu pergi.

Fatim kembali membersihkan toilet. Saat tengah fokus menggosrek lantai, ia memiliki ide cemerlang.

"Ahay, ade ide nih," ucapnya keras.

"Gue perlambat aja bersihinnya,  biar gak masuk kelas lagi," gumamnya dalam hati.

Kini pergerakan Fatim pun melambat. Sekarang ia tengah berada di toilet purta. Dengan santainya, ia membersihkan toilet.

"Mus, lo apain si Erika?"

"Belum gue apa-apain."

"Emang lo mau ngapain dia?"

"Ya, gue pakelah, bego."

"Gila lo. Lo udah punya cewe berapa?"

"3."

"Buset, banyak amat, bagi gue atu dong."

"Ya iyalah. Muslih gitu loh."

"Fackboy lo."

"Ember."

Percakapan itu terdengar oleh Fatim. Tak lupa juga ia menyalakan record untuk merekam suara Muslih dan temannya.

Saat Muslih keluar dari toilet, Fatim langsung menendang wajah Muslih, dengan tendangan memutar.

Bak!

Muslih terjatuh.

"Argh, apa-apaan sih lo!" bentaknya.

"Olah raga aje," balas Fatim watados.

"Goblok lo!"  sergah Muslih penuh emosi.

"Emang, tapi, kayanya goblokan elu deh,"  ucap Fatim sinis.

Cah Semprul ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang