6. Roti Jepang

23 17 0
                                    

Fatim berangkat sekolah seorang diri, karena Erika sudah berangkat duluan.

Ia kesiangan karena semalam youtuban sampai jam 4 pagi.

Sesampainya di sekolah, ia langsung berlari ke kelas, usai memarkirkan ninjanya, yakni sepeda.

Bel berbunyi, Fatim semakin mempercepat langkahnya.

"Hosy, hosy. Akhirnya gak telat,"  ucap Fatim ngos-ngosan.

"Ngapa lu?"

"Kesiangan, bego," catus Fatim cepat.

"Oh." Dila menghembuskan napasnya ke hidung Fatim.

"Buset, makan apaan lu? Mulut lu bau bangke,"  ejek Fatim, seraya menutup hidung dengan kedua jarinya.

"Makan babi," sergah Dila kesal.

"Ih, kamu berdosa banget," timpal Syarifah.

"Kamu jangan solimi," tambah Alisa.

"SOLIMI, SOLIMI, SOLEHAH!" teriak Fatim, yang kesal karena mereka selalu mengulangi dialog itu. Akibat aplikasi tok tok eh tik tok.

"Dih, ngengas lu,"  ucap Dila.

"Cape gue anj-" Fatim menghentikan ucapannya, karena  melihat Pak Adi masuk ke kelas.

"An apa?" tanya Pak Adi karena itu yang dia dengar.

"An ... antartika," balas Fatim gugup.

"Ngaco lu, jadi antartika."

"Aritmatika sekalian," timpal yang lain.

"Udah-udah," lerai Pak Adi.

Pelajaran bahasa arab pun dimulai, dengan guru yang sama, yakni Pak Adi yang imut.

Di pelajaran ini, lagi dan lagi Fatim lebih unggul. Terbukti di saat Pak Adi memberikan soal, dia yang selalu berhasil menjawab.

Sebenarnya Fatim hanya menerka-nerka jawabannya saja. Jadi tidak seutuhnya dia mengerti pelajaran ini.

Di akhir pelajarannya, Pak Adi memberikan PR.

Di waktu istirahat, Fatim masuk ke perpustakaan. Ia mengambil sebuah buku bahasa inggris, lalu mempelajarinya di kursi yang terdapat di dalam perpustakaan tersebut.

Karena Fatim bukan nerd, jadi dia cepat merasakan ngantuk, jika membaca buku. Bukannya melawan rasa ngantuk , ia malah mempersilahkannya merasuk dengan mengsidakepkan tangannya di atas buku, menyimpan kepalanya, lalu terlelap.

Saking nyenyaknya tidur, Fatim tidak mendengar bel berbunyi.

Di kelas 10 IPS 2 mulai didatangi guru. Ada razia dadakan yang dilakukan oleh Pak Heru, selaku pembimbing osis.

Kini giliran kelas 11 IPS 1 diperiksa. Mungkin ada siswa yang membawa ponsel, benda tajam, atau barang lainnya yang tidak diperlukan untuk belajar.

Fatim terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam tangannya, lalu melotot setelah mengetahui bahwa sekarang sudah jam 11. 30.

Fatim langsung berlari ke kelas. Saat ini Pak Heru  sudah membuka tas Fatim. Pak Heru penasaran dengan plastik hitam ini.

Fatim yang sudah sampai di kelas, melihat Pak Heru hendak membuka plastik itu.

Saat Pak Heru hampir melihat isinya. Fatim langsung berlari dan merampas plastik itu dengan cepat.

"JANGAN!" teriak Fatim seraya merampas dan memeluk plastik itu.

"Kamu gak sopan, maen rampas-rampas aja," kata Pak Heru dengan wajah kesal.

"Ngapain Bapak geledah tas aye?"

Cah Semprul ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang