Rela🎶-Shanna Shannon
***
HARI Ini Altair akan melakukan operasi pengangkatan tumor, keluarga dan teman-teman nya setia menunggu didepan ruang operasi.
Operasi Altair berlangsung kurang lebih selama empat jam lama nya, bisa juga lebih.
Mereka hanya bisa berdoa untuk kelancaran operasi Altair, berharap operasi nya berhasil dan Altair bisa sembuh.Semua nya hanya bisa terdiam, masih memikirkan bagaimana ini semua bisa terjadi. Mereka hanya bisa menyesali nya, andai saja ada yang peka kalau Altair itu sebenarnya sudah menunjukan tanda-tanda kalau ia mau pergi, pasti semua tidak akan seperti ini.
"Altair bakalan sembuh kan Pi?" Tanya Rani pada suami nya
"Iya Altair pasti bakalan sembuh" Jawab Arland ragu
"Tapi aku ga yakin Pi, Altair--"
"Mami harus percaya kalo Altair bisa sembuh, dia bukan anak yang lemah, Altair itu anak yang kuat. Kamu tau bagaimana aktif nya dia kan" Arland berusaha untuk meyakinkan istri nya meskipun dia sendiri tidak yakin dengan ucapan nya
Perasaan Rani sebagai seorang ibu tidak bisa dibohongi, perasaan nya benar-benar tidak enak mengenai Altair.
Apa lagi mendengar penjelasan Dokter yang mengatakan kalau kanker Altair sudah stadium lanjut dan akan sulit untuk penyembuhan nya.Meskipun Rani sering memarahi Altair karena sikap nya yang menyebalkan, tapi Rani begitu menyayangi Altair. Bagi nya, Altair adalah sebuah anugerah, Altair sangat berarti bagi nya.
Rani masih ingat betul bagaimana ia susah hamil waktu itu, butuh waktu yang cukup lama sampai akhirnya Tuhan menghadirkan Altair dirahim nya, dari situ Rani berjanji kalau ia akan menjaga Altair dan menyayangi nya dengan sepenuh hati.Tapi, mengetahui Altair seperti ini Rani merasa gagal menjadi Ibu, ia tidak bisa menjaga Altair, bahkan saat Altair sedang menghadapi rasa sakit nya Rani tidak ada disampingnya, ia membiarkan anak nya menanggung rasa sakit itu sendirian.
Disisi lain bukan hanya Keluarga Altair saja yang bersedih, Naura, dan teman-teman nya yang lain juga merasakan hal yang sama.
Mereka adalah orang-orang terdekat Altair, tapi tidak ada satupun dari mereka yang sadar kalau Altair selama ini sakit."Aku ga papa Ra, mimisan itu biasa. Kamu tau kan aku itu kuat, sehat, lincah, dan aktif."
"Ga usah Ra aku gapapa, aku cuma kecapean aja"
"Tapi aku beneran ga papa Ra"
Kata-kata yang diucapkan Altair terus berputar didalam otak Naura.
Altair selalu mengatakan kalau dia tidak apa-apa, dan bodoh nya Naura selalu percaya dengan ucapan Altair. Andai saja Naura lebih peka waktu itu, pasti semua ini tidak akan terjadi.Air mata Naura kembali menetes, padahal Naura sudah menangis semalaman tapi rasa nya tidak cukup. Air mata Naura belum habis, ia masih terus menangisi keadaan Altair sampai sekarang.
"Aku cuma minta kamu jangan pernah nangis lagi ya Ra, kecuali nangis bahagia. Aku ga mau ada air mata kesedihan yang mengalir lagi dari mata kamu"
"Jangan mentang-mentang kamu suka air jadi kamu suka nangis"
"Aku cuma takut Ra, Aku takut kalo keinginan aku buat kamu ga nangis lagi itu ga akan pernah tercapai."
Naura mengingkari janji nya pada Altair. Naura berjanji kalau ia tidak akan pernah menangis lagi, tapi nyata nya? Sekarang ia malah menangis. Dan Altair lagi yang membuat Naura menangis, padahal Altair sendiri yang meminta agar Naura tidak menangis lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NaurAltair (END)
Ficção Adolescente[Follow sebelum membaca ya] Naura Velencia gadis dengan berbagai permasalahan dihidup nya, cukup dengan satu senyuman maka orang akan mengira ia baik-baik saja. Padahal kenyataan nya tidak. Hidup Naura penuh dengan kesedihan, Hanya saja Naura terlal...