*43

3.6K 207 65
                                    

"Banyak kisah di luar sana, tapi akan ku buat kisah kita berbeda."

_____

Flash back on

Jantung Relangga sudah menempati luar gudang yang cukup luas hanya sekedar untuk nongkrong misalnya. Beberapa ada juga yang nyebat rokoknya.

"Gila udah lama engga nyebat." ucap Jali menghembuskan asap rokok.

Nathan memutar bola mata nya malas. "Bukannya tobat."

"Ngaca Bagong." ujar Jali.

"Hmm serah serah." ucap Nathan memilih fokus pada ponselnya saja, dan mood nya sukses turun drastis.

Muel masih diam tak bergeming, sirinya dan juga Jantung Relangga lain sedang menunggu seseorang meminta kejelasan.

"Lama bat engga PHP kan ?" ujar Azka so frustasi.

"Kalau misalkan PHP juga gak papa, engga rugi juga." ucap Dira.

Azka menatap malas Dira. "Ya seenggaknya  bantu kek, males kalo dah gini." ujar Azka.

"So paling tersakiti maneh mah." ucap Jali yang tak mengerti diri Azka yang sebenarnya.

Samudera bergeming. "Bahasa nya berat bat."

"Jangan salah King Drama." ucap Dira.

Azka mengibas ngibaskan tangannya pertanda menyerah, sudah cukup tidak dapat menambah bahan bullyan lagi. "Berisik, bacooooooooot."

Setelah itu tidak ada pembicaraan apa pun lagi, suasana sepi karena gudang bisa di bilang ujung di SMA Dirgantara ini. Akan terasa aneh bila berisik di kelas terdengar sampai gudang.

Sedari tadi Muel terus menggeser geser layar ponsel mahal nya itu, full layar sedari tadi foto Bianca. Muel menyugarkan rambut gondrong nan lebatnya sampai hampir menutup keningnya.

"Cepet mau apa, gue engga punya banyak waktu." ucap seseorang tiba tiba, yang sudah duduk di atas meja usang berhadapan dengan Jantung Relangga.

Fokus para lelaki ganteng itu teralihkan dari aktifitasnya masing masing, tertuju pada sumber suara semua yang di inginkan jantung Relangga.

"Waktu habis, gue kasih opsi yang pertama sekarang tapi singkat yang kedua pulsek tapi lengkap." ucap Mischa.

Iya, Mischa salah satu sumber pengetahuan yang di inginkan jawabnnya. "Opsi ke dua, rumah baru Muel." Ucap Nathan.

Mau di segala permasalahan memang Nathan lah yang selalu merangkai kata kata untuk berbincang dengan lawan bicara nya. "Gue terima, di jamin gak PHP." Mischa beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan ketujuh lelaki tampan SMA Dirgantara.

"Lah dia denger gue gibahin sebelum dia dateng?" ucap Azka cengo.

"Lo nya aja yang engga sadar." ucap Dira santai meneguk minuman bersodanya.

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang