*33

5.1K 307 52
                                    

"Ngapain lo di sini ?" tanya Muel.

"El jangan gitu." Bianca menyenggol tangan Muel.

"Bintang. Kenapa ?" tanya Bianca, sedangkan Muel sedang memberenggut kesal. Kalian masih ingat dengan Bintang bukan ?

"Muel lo di panggil ke ruang BP-" perkataan Bintang langsung tepotong.

"Heh. Jangan ngaco deh lo, gue gak ngelakuin apa apa." sergah Muel.

"Waah Mul lo ngapain hayo, sampai keciduk." ucap Azka memanas manasi.

"Sama BP borrrr." ucap Dira yang langsing terkekeh.

"Lo berulah terus Mul. Gak ngajak ngajak lagi, jadi kan barengan." ucap Jali.

"Emang lo mau ke BP?" tanya Nandan.

"Iya.... Kagak heheh." ucap Jali.

"Mending samperin aja El, bu Intan kan lagi mengandung ngidam. Masuk 9 bulan." ucap Nathan.

"Kok guee." ucap Muel.

"Gak papa El. Samperin aja bener kata Nathan." ucap Bianca.

"Yaudah asal kamu ikut." ucap Muel.

Bianca memasang muka tak mengerti. "Kan kamu yang di panggil nya El." ucap Bianca.

"Yaudah cepetan lama." ucap Bintang pergi duluan.

"Ada apaan si?" ucap Muel merasa malas.

"MANA SAYA TAU, SAYA KAN IKAN."

"HAHAHAH."

"Goblok." umat Muel dengan suara yang lumayan keras.

"Heh.. Ngoming nya." ucap Bianca melepas genggan Muel.

"Oke oke, engga maapin. Jangan di lepas." ucap Muel yang akan kembali lagi menggenggam tangan Bianca.

"Emang kita mau jebrang, engga kan El." ucap Bianca lembut.

"Oke oke." tangan nya langsung beralih pada pinggang Bianca.

"Ihh lepas." ucap Bianca yang terkekeh.

"Gak akan, nanti suka kabur." bisik Muel.

"Gak akan sayang.." ucap Bianca tak sadar mengucap sayang.

"Huh? Apa tadi ?" tanya Muel yang berseri seri.

"Engga ada." ucap Bianca yang sekarang sedang salting.

Rangkuran di pinggang Bianca langsung di lepas dan berjalan cepat, sepanjang koridor banyak yang memperhatikan kedua nya Bianca pun sempat tertunduk malu, sedangkan orang yang di sebelah nya hanya tenang tenang saja.

Sekarang ke tiga nya sedang sudah berada di depan ruang BP.

"Heh Muel kamu ngapain lagi sampai ke ruang BP? Saya tau kamu ini susah di atur tapi kamu harus liat waktu sekarang ini lagi ulang tahun sekolah jangan berulah." ucap Pak Didi yang akan lewat.

"Ish bapak kalo mau lewat lewat aja." ucap Muel.

"Bianca apa yang di perbuat Muel?" tanya Pak Didi.

"Sa..say-" ucap Bianca langsung terpotong Muel.

"Ehh bapak kenapa jadi ke pacar saya?" tanya Muel.

"Beneran?" tanya Pak Didi.

"Iya lah pak." ucap Muel bangga.

Pak Didi menatap Muel. "Heh saya nanya Bianca bukan kamu." ucap Pak Didi.

"Apa mau mu pak? Apa mau mu? Sabarkan hamba ya Allah." batin Muel.

"Yaudah kalo gitu, sebagai ganti nya ambil foto saya bersama Bianca." ucap Pak Didi, memberikan ponsel nya pada Muel.

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang