*20

10.4K 481 3
                                    

"Fly me to the moon
And let me play among the stars
Let me see what spring is like
On Jupiter and Mars
In other words, hold my hand
In other words, darling, kiss me."

Alunan lagu terdengar merdu dan lembut memenuhi se isi ruangan, yang bertempat di markas Relangga. Suasana hening yang membuat para pendengar seakan terbawa dalam kedamaian yang tercipta.

Dengan memetik senar gitar di pangkuan nya. Nandan dengan penuh penghayatan menyanyikan nya. Nandan sendiri berada di depan menghadap yang lain nya. Ada yang melambai lambaikan tangan ke atas, ada yang ikut bernyanyi, ada yang memvidio, live di instagram juga ada, ada yang berekspresi sedih dan melamun.

Memang nyanyian Nandan dapat menghipnotis siapa pun yang mendengar nya. 

DUK!!!

Semua orang terjingkrak mendengar suara pintu yang di banting dari arah pintu. Menandakan bahwa ada orang yang masuk, semua pandangan tertuju pada sumber suara tersebut.

Abah seorang penjaga warung. Yang selalu mencuci piring piring kotor di luar terjingkarak juga yang hampir saja akan memecah kan sebuah mangkuk yang sedang berada di pengangan nya, terlapisi sabun.

Muel sang pelaku nya dengan Azka yang sedang membuntutu dari belakang. "Woy woy risi gue di lihatin terus gak di mana mana, bubar bubar. Gue tau gue menawan tapi jangan sampe segini nya."

"BACOT."

Muel memilih bungkam dan langsung membanting  tubuh nya di sofa, lengan sebelah kanan menutupi mata nya lalu menengadahkan kepala ke arah langit langit.

Keadaan kembali seperti biasa seperti tak terjadi apa pun di antara mereka. Mereka pun mengehatui kalo ketua nya itu 'mood an', dan sekarang mood nya sedang tak karuan membuat Muel terlihat menakutkan.

Ke enam jantung Relangga sudah duduk di sekitar Muel, dan memperhatikan nya. Lalu meminta penjelasan pada Azka yang kini telah meminum es teh manis yang telah di pesan tadi.

Dira menghela nafas lembut."Boleh kesel, boleh emosi, boleh marah, boleh dah semua nya buat lo. Tapi jangan bikin anak orang shok, untung gak ada yang paruan."

"JANTUNGAN."

"Malah paruan, sehat kan." delik Azka.

Jari telunjuk Samudera menunjuk nunjuk. "Gue suka, gue suka yang kaya beginian."

"Udah fokus, kenapa?" tanya Nathan intens.

Azka melirik pada Muel yang telah menegakkan tubuh nya, serta pandangan menyapu ke seluruh ruangan. "Gue udah bikin Bianca gak suka sama gue."

"HAH?!"

"Jadi tuh gini gue kan sama Muel itu lagi ngejar yang udah nyalip kita semua. Di situ kita langsunh terpisah  kan ? Di jalan yang lumayan legang Muel langsung salip tuh motor di depan. Gak ada aba abak si Mul langsung turun bentak tuh si penantang, pas udah turun buka helm lo semua tau siapa orang nya ?"

Nandan menoyor dengab kekuatan sedang dan berusaha menahan emosi yang sedang membuncah dalam jiwa nya. "Kan lo lagi jelasin napa lo yang nanya embe."

"Ehh y kan supaya basa basi gitu." ucap Azka mengerucutkan bibir nya.

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang