3 tahun kemudian
Pagi hari ini, suasana di SMA Dirgantara sudah ramai dengan para siswa dan siswi yang berlalu lalang. Tak kalah ribut nya di kelas 11 IPA 4 yang seperti menyaingi ribut di luar kelas.
"Azka, yang baik hati, tak sombong, ganteng, rajin me-" perkataan Jali, langsung terpotong dengan mulut yang masih balem.
"Langsung ke inti nya." ucap Azka yang fokus pada ponsel nya.
"Pengen liat tugas Kimia hehehe." Jali memperlihatkan deretan gigi nya.
"Nih." memberikan buku tugas Kimia kepada Jali.
"Gue juga liat y." Dira menaik turunkan alis nya.
"Iya." Azka acuh.
"Dua in." Nandan, langsung duduk di samping Dira.
"Tiga in." Samudra, langsung duduk di sebelah Jali.
Menghembuskan nafas pelan, Azka memaklumi hal seperti ini yang sering kali terjadi pada nya. "Y."
Azka menyibukkan diri dengan ponsel nya karena tidak ada kerjaan sama sekali. Hingga dirinya menyadari sesuatu ada hal yang janggal. "Heh! Tumben banget lo pada dateng jam segini ? Kerasukan apa an ? "
"Ada tugas." jawab mereka kompak.
"Tumben banget memprioritaskan tugas ?"
"G ada kerjaan di rumah." untuk kedua kali nya kompak.
"Cieee barengann." cengir Azka.
"Gak!!!" bantah,untuk ketiga kali nya kompak.
"Satu hati hahay." tersenyum memperlihatkan gigi nya.
Dari arah luar kelas terdengar banyak sorak sorai, setiap hari nya pasti seperti ini. Dan itu pertanda bahwa kedua teman mereka , ataupun satu teman mereka , telah tiba.
"Iraha nya abi di sorakan kitu?"
(Kapan ya aku di sorakin gitu?) ucap Jali sedih."Lo ngomong apaan?" Nandan menggaruk belakang kepala nya bingung.
"Paling lo di hujat Jal." kata Samudra, masih fokus pada tugas nya.
"Sekata-kata lo, gini-gini gue, banyak yang mau." Jali membanggakan diri.
"Sape?" Dira penasaran, "perasaan gue gak enak." batin Dira.
"Para Mojang di Indonesia." merentangkan tangan nya , sambil tersenyum dan menutup mata nya.
"Lo ternyata nyadar juga." Azka tiba-tiba.
"Nyadar apa nya ?" Jali melihat ke arah Azka.
"Dalem negri juga belum tentu, apa lagi luar negri. Jadi lo milih nya yang dalem negri aja hehe." Azka cengengesan.
Di antara mereka hening tak ada suara, mereka sedang berusaha mencerna perkataan Azka tadi.
1 detik.....
2 detik.....
3 detik.....
Seketika tawa di antara mereka pecah, tawa yang sangat lepas dan puas.
"Lo.. Ngomong apaan sih ?" Perkataan Samudra tercekat oleh tawa nya.
"Hahahahahah, udah tau gue lagi lemot. " Nandan memukul-mukul meja di depan nya.
"Iyahh in haha aja kasian haha."Dira memegang perut nya.
" Gak jelas lo hahah." ucap Samudera, menepuk-nepuk punggung Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MULINKA [END]
Teen FictionMuel Albachtera Luth seorang remaja lelaki yang bersekolah di SMA Dirgantara. Diri nya cukup populer karena karena termasuk dalam jajaran lelaki tertampan di sekolah, tak hanya itu status nya menjadi ketua geng motor yang bernama RELANGGA menambah k...