*39

4.2K 252 43
                                    

Sudah dapat terhitung beberapa Minggu ini, aktifitas belajar mengajar di SMA Dirgantara lancar lancar saja. Mungkin terasa berbeda di kalangan para pelajar. Pasalnya di beberapa Minggu ini terdapat satu siswi baru yaitu Ajeng.

Dengan Muel juga selama itu seperti mencari kesempatan. Di mana ada Muel dalam jarak beberapa radius pasti ada Ajeng. Tapi Muel begitupun Jantung Relangga yang lain dan juga Bianca hanya mengabaikannya. Tapi tidak mengurangi rasa curiga pada sosok Ajeng walau sejauh ini belum ada ulah apapun.

Sebelum bel bunyi seperti sudah menjadi rutinitas, sekarang ketujuh Jantung Relangga sedang bergosip ria di depan kelas tepatnya di koridor. Mungkin akan menyambut guru yang akan mengajar di kelas.

Tapi ada yang beda sekarang, berhubung kelas IPA 1 dan 3 satu koridor jadi ada Caramel, Mischa, dan tentunya Bianca ikut bergabung.

"Gue mau gombal." Ucap Nandan terdengar keras mengambil perhatian kawan kawan di sekitar nya.

"Apaan?" Tanya Samudera.

"Rahasia. Sayang sini coba ngehadepnya." Nandan memutar pundak Caramel agar menghadapnya.

"Hahahaha belom di gombalin tapi salting duluan." Ucap Azka yang melihat kondisi Caramel dengan wajah yang sudah merah padam.

"Diem Lo!" Sentak Caramel.

"Alah alah ha-ha-ha." Tambah Nathan menggodanya Caramel.

"Jal, ambil gitar." Suruh Nandan pada Jali.

"Anjip gue gak ikutan." Ucap Jali mengangkat kedua tangannya.

"Lo ngapain angkat tangan?" Tanya Dira aneh.

"Replek." Jawab Jali.

"Cepetan." Ucap Caramel, yang mengundang kekehan dari yang lain.

"Cie elah gak sabar di gombalin Ama Aa Nandan niee." Goda Jali.

"Gue timpuk Lo ya." Nandan mengangkat kepalanya tangannya yang di peruntukan untuk Jali.

"Iya iya elah, orang lagi mager malah di suruh." Jali berjalan ke kelas. Tapi langkah nya langsung terhenti di ambang pintu kelas. "CILA CILA SEKALIAN BAWA GITAR."

"APAAN LO SURUH SURUH GUE!"

"YAELAH AMAL CILA LO TIGGAL AMBIL AJA DI SISI LO."

"IYA IYAAA."

Azka menoyor kepala Jali karena setelah mengobrol bersama Cila dengan mode Toa. Tanpa ada beban ataupun halangan Jali kembali duduk di sebelah Azka. "Ngapain Lo main pukul pala gue ?!"

"Lo yang di suruh kenapa suruh orang lain lagi?" Ujar Azka.

"Di suruh, menyuruh, suruh." Ucap Nathan.

"Apaan si Lo Gaje hahah." Ucap Muel.

Nandan mengangkat tangannya. "Santai Santi gue mau mulai."

"Stay cool Mel, stay cool." Samudera dan Jali sekarang gencar menggodanya Caramel.

"Sisaiin merah merah nya buat udah beres gombal." Ucap Azka 11 12 dengan Samudera dan Jali.

Caramel memukul angin yang menandakan dirinya kesal tertuju pada orang orang yang menggodanya. Sedangkan Mischa dan Bianca duduk bersebelahan sesekali terkekeh kecil karena ocehan yang mereka tonton.

Nandan membenarkan posisi gitarnya. "Sayang."

"Apa?"

"Alat, alat makan apa yang bisa bikin kamu klepek klepek?"

"Apa?"

"Dari tadi apa apa, jawab yang lain kek." Ucap Muel yang merusak suasana.

"El diam." Bianca meletakkan jari tengahnya di bibir yang di balas kekehan Muel. Dan tatapan malas dari yang lain.

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang