*53

2.3K 170 34
                                    

"Entahlah, sudah berusaha sekuat tenaga dan memberikan yang terbaik tapi hasilnya erorr."


Di pagi hari, Bianca memutuskan untuk berangkat ke sekolah pagi pagi sekali dengan motor sport miliknya.

Sepanjang menuju ke sekolah tak begitu ramai serta udara masih segar, para penjual untuk sarapan pagi sudah terjejer sepanjang jalan.

Kemarin adalah hari yang cukup panjang Bianca hadapi, hidupnya akan sedikit terguncang mulai hari ini atau benar benar akan selesai semuanya.

Seperti ada yang mengikuti, Bianca melihat kaca spion motor nya. Benar saja ada yang mengikuti sedari tadi.

Lima motor hitam dengan helm full face di kenakan sang pengemudi. Melihat dari celana abu abu yang di pakai, Bianca menyimpulkan mereka yang mengikutinya adalah anak anak SMA dari geng motor lain.

Bisa jadi Noir, Galvator, atau Relangga?

Sekarang Bianca berharap tidak akan terjadi hal buruk, walau sudah terlambat.

Dengan cepat Bianca menaikkan laju kecepatan motor berusaha menghindar. Sekarang terjadi kejar kejaran antara Bianca dan juga sosok dari mereka itu.

Di jalan raya yang legang hampir sepi, Bianca berhasil di hadang oleh salah satu dari mereka, mau tak mau Bianca harus berhenti dan meladeni apa mau mereka.

"Siapa?" tanya Bianca setelah turun dari motor tak lupa melepas helm.

"Engga malu gitu, kalian berlima, dan aku sendiri." ucap Bianca, bukan membela diri tapi emang benar. Melawan perempuan secara kroyokan gimana coba, apa kabar harga diri.

Mungkin sedari tadi perkataan Bianca hanya lewat saja di pendengaran mereka, terbukti dari mereka yang diam saja.

Kedua pihak terdiam Bianca mengamati jaket mereka yang ternyata sama sama berwarna hitam polos, tanpa melepas helm.

Salah satu di antara mereka membuka kaca helmnya, sepasang mata itu menatap tajam Bianca yang sedang memasang wajah polos di tambah takut.

"Gimana pun caranya bawa Bianca, kalau harus pukul, pukul aja sampe pingsan. Bawa sini."

Bianca masih diam mengamati mereka yang juga masih sama sama diam, terkecuali salah satu dari mereka seperti sedang mendengarkan perkataan seseorang yang lainnya.

"Siap laksanakan."

"Bawa dia, dengan cara apapun." mendengar perintah, kelima orang orang gak jelas itu mendekati Bianca.

Sedangkan Bianca sendiri terkesiap, mengambil ancang ancang membela diri supaya bisa melarikan diri.

Baku hantam di antara mereka tidak dapat terhalangi lagi, Bianca yang memiliki sedikit ilmu mengenai Bela diri di gunakan saat ini, mereka tidak malu apa kalau banyak yang menonton.

Tapi, mereka selamat karena memilih tempat yang sepi, sangatlah pengecut.

Bugh

Bugh

Bugh

Walau bagaimana pun Bianca ini adalah seorang perempuan, seorang gadis, dirinya tersungkur ke belakang berkat dorongan kuat dari salah satu mereka. Terdapat juga lebam tepat di ujung mata sebelah kanan, serta bercak darah pada sikut, lutut, ujung bibir, dan kaki sedikit terkilir.

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang