*13

13.2K 621 31
                                    

Bianca melihat ke arah Mischa dan Caramel, secara bergantian.

"Ayuu." ajak Bianca, karena sedari tadi menunggu mereka berdua tak beranjak dari kelas.

"Nunggu apaan?" tanya Bianca lagi, untuk kesekian kali nya.

"Tau si Beruang lama, chattan sama siapa sih ?" kali ini Caramel yang bertanya.

Mischa memasukkan ponsel nya ke dalam tas. "Kepo lo, ayo mau pulang kan?"

"Iya iya datar gitu sihh lo." ucap Caramel.

Sampai nya di parkiran Mischa menaiki motor putih nya, sedangkan Caramel membawa mobil.

"Bi..lo pulang sama siapa?" tanya Mischa.

"Di jemput ." balas Bianca.

"Kalo lama telfon gue." ucap Mischa.

"Ta-" perkataan Bianca terpotong oleh Mischa.

"Gue gak ngerasa di repotin." ucap Mischa.

"Oke."

"Gue duluan." Mischa berlalu dengan motor nya. Hingga tak terlihat lagi oleh pandang.

Bianca melihat ke arah mobil yang berada di hadapan nya itu. "Bi mo nebeng gak? Mumpung kosong depan belakang." ucap Caramel.

"Ga papa Cara, kamu hati hati di jalan ya." ucap Bianca perhatian pada Caramel.

"Oke kalo gitu, gue duluan ya."

"Syappp."

Bianca memutuskan untuk menunggu di halte depan sekolah nya, menunggu Cloui.

Tadi pagi Bianca berangkat nya pun bersama Cloui, bukan nya Bianca tidak mau membawa motor sendiri. Tapi ia merasa risi seperti waktu kemarin, terus di perhatikan. Dan juga sering kali lupa mencabut kunci nya.

"Oi di mana si? Meni lila." ( lama banget ) gerutu Bianca.

Bianca menelfone Cloui dan akhirnya di jawab dari sebrang sana.

"Hallo, Oi di mana?" tanya Bianca.

"Ehmm Bi.. Lo pulang sendiri gak papa ?"

"Oi kenapa? Oi nangis?" tanya Bianca, khawatir.

"Engga, kamu hati hati di jalan ya. Maaf Oi gak bisa jemput." ucap Cloui, parau.

"Oke tapi, Oi juga sampai rumah harus baik baik aja ya. Jangan ada yang lecet."

"Iya, Oi tutup oke."

"Bye."

Panggilan terputus dari seberang sana, Bianca menggenggam ponsel nya dengan erat. Dan berharap semoga semua nya baik baik aja.

"Naik." kata tersebut terlontar dari, seorang lelaki yang di hadapan Bianca sedang duduk dengan nyaman di motor sport nya itu.

Bianca tak memberi respon apapun. Hingga seseorang di depan nya itu membuka helm full face nya.

"Mau pulang gak ?"

"Iya Muel, ngapain di sini?" tanya Bianca.

"Lagi duduk di motor, lo gak liat apa?" ujar Muel.

"Sabar bi.. Sabar." batin Bianca.

"Mau pulang gak? Jok belakang kosong." Muel menunjuk jok belakang motornya.

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang