*61

2K 147 44
                                    

08xxxxx
Gue mau bilang, siap siap
lo sebentar lagi di jemput.
Siapin aja salam perpisahan
buat keluarga, teman, sahabat, dan
pacar lo.

HAHAHAH

Melihat notifikasi pesan masuk, Bianca melihat sekilas lalu memblok pesan tersebut. Jujur itu sangat menganggu ketenangan dalam hidup Bianca, sudah terhitung lima kali Bianca memblok nomer yang tidak di kenal, yang tujuannya ya hanya itu, Mengusik. Tidak ada lagi yang di perbuat orang gabut itu.

Bianca melamun dalam dalam, ternyata sakit hati juga kalau di rasakan. Kejadian akhir akhir ini mulai dari merenggangnya hubungan dengan Muel, hampir rusaknya pertemanan dengan Mischa, Caramel yang seakan sedikit demi sedikit menjauh, begitu juga faktor lainnya.

Ceklek

Cloui memasuki rumah, entah dari mana dengan penampilan segala hitam. Setelah menyimpan helm full face miliknya di atas lemari hias, sepasang matanya mengedarkan ke seluruh penjuru rumah lantai bawah, yang seketika berhenti memandang Bianca yang asik melamun duduk di atas sofa empuk.

"Hei."

"Napa ngelamun?" Cloui duduk di samping Bianca, tangannya terulur mengambil toples cemilan di atas meja tepat di hadapannya.

"Cloui dari mana ?" ucap Bianca setelah tersadar  dari lamunannya.

"Biasa jalan jalan malam hari." ucap Mischa, tangannya aktif menekan nekan remote Tv.

Bianca ber oh ria. "Terus kenapa belum ganti baju?? ganti baju sana, gak nyaman di liat." ucap Cloui, bisa bisanya Bianca belum mengganti baju, malah masih memakai baju seragam sekolah.

Tanpa membantah Bianca langsung pergi ke lantai dua rumah nya, untuk mengganti baju  dengan piama tidur.

Sedangkan Cloui menatap nanar punggung Bianca yang sudah tak terlihat oleh pandangannya, Cloui melihat akhir akhir ini tingkah Bianca tak seperti biasanya, seakan memiliki masalah yang tengah di hadapi.

Ting nong

Ting nong

Ting nong

"Ini udah malem, tapi masih aja ada orang yang bertamu." dumel Cloui, tak rela berpisah dengan kenyamanan yang sekarang di rasa.

Malem malem, ngopi sambil nonton Tv, duduk di sofa empuk, minum cokelat panas, bermain tik tak tuk.

Tok tok tok

Mau tak mau, Cloui harus beranjak. Menepuk nepuk kedua tangannya karena bumbu makanan yang menempel.

TING NONG

TING NONG

TING NONG

TOK TOK TOK TOK TOK

"Anjir bar bar."

"SABAR SABAAAAR." teriak Cloui, tamu kurang ajar emang.

Engga liat apa sekarang udah malem gini, merusak suasana sepi tau gak?

"Tamu kurang ajar, bar bar, gak sopan, berengsek, gak ada akhlak, titisan iblis, menganjing." umpat Cloui sambil membuka kunci pintu. Seengganya masih baik Cloui masih mau membuka kan pintu, melihat siapa tamu yang berani beraninya mengusik seorang Cloui Indiatama.

"Lo ngapain di sini?!!!"

Setelah pintu terbuka, Cloui membulatkan mata. umpatannya tadi emang tidak sia sia, apabila di peruntukan oleh tamu nya kali ini.

"Dari tadi gue ngedenger semua umpatan lo." ucapan itu melenceng dari pertanyaan Cloui.

Cloui melipat tangan di depan dada. "Jadi ada apa tamu bar bar gue ini, datang ke rumah?"

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang