4

1.9K 128 40
                                    

'Setidaknya kita pernah ada
di hari lo pada.'
-Jantung Relangga

_____

Samudera
Cha

Mischa
??

Biasaa..
Wakilin Relangga balapan liar bagian cewe

Siapa lawan?

Gue engga tau siapa, yang pasti cewe

Geng mana?

Noir

Jam?

10 malem

Tempat?

Tempat biasa, di jalan raya deket sekolah

Gue terima.

Samudera mengambil gelas berisi kopi lalu di teguknya hingga tandas, seperti orang kehausan yang memang sebelum sebelumnya tidak menemukan air untuk di minum.

"Apa katanya?" tanya Nathan.

Malam hari sekitar pukul 8, di markas Relangga seperti biasanya di penuhi oleh anggota anggota Relangga sendiri. Tapi malam ini seperti bervibes berbeda entah kenapa, tapi mungkin terdapat pengaruh dari sang ketua yang baru baru ini telah putus hubungan.

"Pastinya Mischa mau." balas Samudera, menjawab pertanyaan Nathan.

"Bagus lah."

Jantung Relangga berkumpul melingkar dengan menduduki kursi sofa empuk, menyandarkan tubuh masing masing sebelum nantinya encok sana sini.

Sedari tadi, Muel hanya diam sesekali memainkan handphone nya tanpa ada minat untuk fokus pada pembicaraan mengenai balapan liar itu.

"Gue mengusulkan balapan bagian lakik jangan Muel." ucap Azka.

"Lah saha maneh." ucap Jali sewot. Sebenarnya waktu tadi sekolah Jali so soan rajin ehh ternyata mumet juga.

"Ngajak gelud terus lo!" Azka balik menyentak.

"Eeh udaah, astaghfirullah udaah." Nandan menengahi sebelum perang terjadi di antara kedua kubu.

Nathan mengangguk, membenarkan ucapan Azka. Lebih baik Muel jangan mewakilkan balapan nanti, emosi nya sedang labil kalau nanti terjadi apa apa di jalan entah bagaimana nasib sang ketua. "Bener, putus cinta lo membahayakan diri lo sendiri."

"Kalaupun jatoh juga engga akan kenapa kenapa, orang helm nya pemberian mantan." ucap Dira, sambil memakan jeruk yang telah di kupas.

"The power of helm pemberian Bianca." Jali menjadi kompor berapi api.

"Dasar lo pada, bentar lagi ulangan kenaikan kelas. Malah keluyuran gak jelas." ucap Samudera bermaksud bercanda sedikit menyindir.

Azka bergerak layaknya orang sedang mencari cari barang. "mana palu, mana palu!!"

"Weeehehehe santai bro santai." Kekeh Samudera sambil berlindung di balik kedua tangan yang terangkat seakan Azka memang benar benar akan menggetok pala nya.

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang