Malam hari ini di temoat Cafe milik Nandan yang bertepatan di pinggir jalan raya. Terlihat sangat sibuk, ada yang mendekor, ada yang bermain ponsel, ada yang mengobrol, ada yang bermain, dan aktifitas lain nya. Kesibukan itu muncul karena Nandan ingin hari esok ulang tahun kekasih nya Caramel di laksanakan di Cafe milik Nandan itu dengan semeriah dan se megah mungkin.
Ke tujuh Jantung Relangga duduk di satu tempat hanya mereka saja. Mata mereka mengawasi sekitar dan memperhatikan satu satu anggota Relangga.
"Lo ngapa dah tegang begitu amat?" tanya Azka pada Nandan setelah menyeruput kopi nya. Karena ada hal ini Nandan mentraktir di Cafe.
"Ya gue tegang lah, gue takut besok nanti gimana gt?" ucap Nandan lemas.
"Biasa nya lo suka nyanyi nyanyi." ucap Nathan.
Nandan mengusap wajah nya kasar. "Gak mood gue. Gue lagi fokus ke hari besok."
"Santai ae lah Dan, ada anak Relangga sama kita." ucap Dira berusaha menenangkan Nandan.
"Oke." ucap Nandan mengambil cangkir yang berisi kopi di dalam nya.
Tiba tiba Samudera menggeplak punggung Muel, yang si korban langsung terperanjat kaget permainan online di ponsel Muel langsung terhenti. "Anjir lo tiba tiba."
"Hehe, sorry bos. Lagian lo gak ada beres nya dari tadi main permainan Online di ponsel lo." ucap Nandan.
"Udah kecanduan si eta." ucap Jali menghabiskan kopi milik nya.
"Kagak lah, bentar lagi tingkatan gue naik." ucap Muel kembali fokus pada ponsel nya.
"Serah serah." ucap Nathan.
"Keliatan nya lo sad." ucap Azka pada Nathan.
"Gimana engga sad tujuh belah tahun tak pernah merasakan Cinta." ucal Samudera yang di setujui yang lain nya.
"Maksud lo apaan?" ucap Nathan serius.
"Weees santai dami damai." Samudera menyodorkan keoalan tangan nya.
"Hmm." deheman Nathan, yang menandakan mood nya turun drastis.
Yang lain hanya terkekeh melihat interaksi kedua nya. "Puas lo." ucap Muel, yang tak mengalihkan pandangan nya pada ponsel.
"Banyak tingkah sih lo." ucap Dira.
"Jangan gt lah, Nath." rajuk Samudera.
"Y." ucap Nathan singkat.
"HAHAHAHA."
Muel mengabaikan aktifitas di depan, dan lebih memperhatikan ponsel milik nya yang sedang berjalan sebuah permainan online. Awal nya Muel tidak tertarik sama sekali pada permainan tapi atas pengaruhan dari Fino.
"Tadi sama Bianca gimana?" tanya Nathan.
"Ngapain lo kepo?" tanya Muel, yang sudah menyelesaikan game online nya.
"Lah nanya jing." umpat Nathan.
"Astagfirulah kasar." ucap Muel di buat buat.
"Serah lo." Nathan sudah tidak peduli.
Muel memegang pundak Nathan. "Kagak lah, gue ngerasa bersalah."
Pembicaraan ini di antara kedua nya, karena yang lain entah lah kemana jadi sisa berdua yang merasa bodo amat. "Lah tiba tiba."
"Gue serius." ucap Muel benar adanya.
"Lo mah gak seru, bagian gue yang mau becanda lo serius." ucap Nathan.
"Lah ngakak haha." ekspresi yang di berikan Muel memang terpaksa terdengar dari suara nya.
"Hmm, jadi gimana?" ujar Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MULINKA [END]
Teen FictionMuel Albachtera Luth seorang remaja lelaki yang bersekolah di SMA Dirgantara. Diri nya cukup populer karena karena termasuk dalam jajaran lelaki tertampan di sekolah, tak hanya itu status nya menjadi ketua geng motor yang bernama RELANGGA menambah k...