*9

15K 797 22
                                    

Semenjak kejadian di toilet itu, Bianca tidak masuk sekolah karena tubuh nya yang tidak seperti biasa nya, surat dispen di genggam karena Bianca ke ikut serta lomba dan guru memahami nya. Karena, perlakuan pada Bianca itu adalah pembullyan.

"Ia bener, itu kaki memar gitu karena jatoh?" tanya Cloui.

Sudah dua hari Bianca di rumah, keadaan nya berkembang sedikit demi sedikit. Kaki nya pun sudah di gerakan dan mulai bisa berjalan itu pun tertatih.

Cloui memilih untuk menemani Bianca selama di rumah, tapi Bianca menyuruh nya agar tetap sekolah saja. Bianca mengatakan alasan nya terjatuh karena takut Cloui mendatangi Mila, dan membuat anak orang masuk rumah sakit.

"Iya, emang kamu mau ngeharepin jawaban apa?" tanya Bianca.

Cloui menghela nafas panjang, sambil membenarkan rambut nya. "Ia kita udah kenal engga satu dua hari, jangan bohong sama Oi." Cloui menatap mata Bianca dan berusaha mencari kebohongan yang sedang di sembunyikan nya, tapi Cloui tidak sebodoh yang di kira.

"Ia, gue mohon kasih tau gue." lirih Cloui.

Cloui hanya bersikap seperti itu di hanya di hadapan Bianca serta orang tua nya, biarlah orang di luar sana berpendapat seperti apa.

Sekarang Cloui memegang kedua bahu Bianca. "Jangan bohongin Oi, kalo Oi tau apa yang sebenarnya terjadi. Oi gak bakal diem."  Cloui mulai beranjak dari duduk nya.

Cloui langsung terhenti karena genggaman tangan Bianca terhadap nya. "Jangan Oi, Ia mohon. Ia gak mau kejadian yang dulu keulang lagi." maksud Bianca yang kejadian yang dulu itu ' Bianca selalu mengadu.'

"Oke Oi gak akan ngelakuin apa pun, asal Ia jujur sama Oi." mulai duduk kembali di samping Bianca.

"Jadi waktu itu Ia ke kantin bareng Caramel, terus tiba tiba Ia di tarik, terus sampai ke toilet, Ia langsung gini." jelas Bianca.

Saat ini Cloui terlihat seperti menahan amarah, yang diri nya menahan sekuat tenaga. Tapi amarah tersebut menghilang kala tangan Bianca yang mengusap punggung Cloui.

"Udah ya gak papa, kasian." ucap Bianca.

"Jangan di bales lagi." ucap Bianca lagi.

"Oke fine. Ia mau apa ? Biar Oi beli in." tanya Cloui.

Bianca berfikir "Pengen buah dukuh aja."

Cloui mengerti "Oke Oi siap siap dulu, Ia jangan kemana mana. Kalo ada apa apa telfone Oi." ucap Cloui.

"Iya." Bianca berdiri dan berjalan tertatih menuju kamar nya yang berada di lantai atas.

"Ia mau di bantu sama Oi gak ?" tanya Cloui.

"Gak usah, lagian kaki Ia harus banyak di gerakin supaya luntur."

"Lentur seyeng." ucap Cloui maklum.

"Sama aja." Bianca berlalu menuju kamar nya.

_____

Sekarang waktu nya pulang sekolah, begitu juga SMA Dirgantara. Semua murid di SMA Dirgantara mengetahui soal pembullyan yang di lakukan Mila terhadap Bianca.

"SAYANG." teriak Nanda.

Nandan berteriak kepada Caramel, di parkiran ini sangat ramai oleh para murid yang berlalu lalang. Takut nya Caramel tak mendengar.

Terlihat dari sana Caramel berjalan bersama Mischa yang membuntuti nya. Menuju Nandan yang tak hanya sendiri pasti bersama kawan kawan se perjuangan.

"Kenapa yang?" tanya Caramel yang sekarang berada di samping Nandan yang sedang duduk di atas motor sport merah hitam nya.

"Pulang sama aku." Nandan menunjukkan jok belakang dengan kepala nya.

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang