*4

22.3K 1K 50
                                    

Bianca baru saja turun dari taxi dan memasuki rumah yang cukup luas. Melepas sepatu dan memasukkan kaus kaki ke dalam sepatu nya.

"Udah pulang lo?"

Tubuh Bianca seketika itu juga langsung menegang karena terkejut, yang secara tiba tiba ada yang bersuara. Di balikan tubuh nya ke arah sumber suara.

Terlihat seorang remaja perempuan dengan rambut di atas sikut, dan tinggi tubuh sepantar dengan Bianca.

"Clouiiii ngagetin aja." kesal Bianca.

Cloui Indiatama, saudara angkat Bianca yang di adopsi dari panti asuhan, oleh kedua orang tua Bianca. Kedua orang tua Cloui telah meninggal dunia ketika umur nya 5 tahun. Cloui di adopsi pada umur nya yang menginjak 10 tahun, alasan mengadopsi Cloui supaya Bianca mempunyai teman karena kedua orang tua Bianca selalu pergi ke luar daerah untuk mengurus perusahaan. Mereka menganggap Cloui sebagai anak mereka sendiri .

"Lebay lo." ujar Cloui.

"Ngomong nya kok gue-lo?" heran Bianca, dan melangkah kan kaki nya bersejajar dengan Cloui.

"Bi... bi kita ini di Jakarta jadi gpp lah gaol saetik (sedikit)." ucap Cloui.

Bianca hanya bisa memangut mangut, karena yang paling gaul itu adalah Cloui.

Bianca menuju lantai atas dengan Cloui yang masih di samping nya. "Oi kenapa engga se SMA aja sama Ia?" tanya Bianca.

Panggilan Cloui adalah Oi, panggilan itu di beri oleh Bianca. Begitu pula sebalik nya Cloui memberi panggilan pada Bianca adalah Ia. Jadi supaya cople 2 huruf terus menurut nya cukup unik Oi dan Ia.

Cloui memandang Bianca sekilas, lalu tersenyum "Ia lupa Oi gimana ?" ungkap Cloui.

Bianca sempat berfikir mungkin Cloui tidak se SMA dengan karena tidak mau Bianca sampai terkena masalah.

"Terakhir kita SMA di Bandung kelas 10, Ia kena masalah kan." ujar Cloui.

Bianca langsung teringat kejadian, di mana pada saat kelas 10, Bianca sempat di kucilkan karena setiap ada masalah di anggap selalu mengadu pada Cloui. Karena Cloui pasti akan mendatangi orang yang menggangu diri nya atau pun Bianca, sebenarnya Bianca tidak pernah mengadu apa pun pada Cloui bahkan Bianca selalu menyembunyikan masalah nya.

Tapi Cloui tidak bodoh diri nya tidak mau Bianca sedih, karena Cloui menganggap nya seperti saudara kandung sendiri. Dan yang terakhir Cloui melawan orang yang selalu mengganggu Bianca hingga berakhir di rumah sakit. Wajar saja Cloui dan Bianca selama di Bandung diam diam mengikuti kegiatan Pencak Silat.

Langkah Bianca terhenti begitu juga dengan Cloui "ngomong ngomong kenapa ya bapak sama mamah pindah ke Jakarta padahal, Bapak sama mamah keluar Jakarta lagi."

Cloui menenangkan Bianca. "Tadi nya Bapak kira,pekerjaan bapak di Jakarta bakal lama tapi malah sebentar terus haru ke luar daerah lagi. Bapak mau kita di Jakarta aja dulu, supaya gak cape, engga pindah pindah."

Bianca memandang Cloui sedih. "Tapi gak akan ke Bandung lagi?"

"Nanti ke Bandung waktu liburan atau misal nya kangen kita bisa ke Bandung." ujar Cloui.

"Yaudah kalo gitu. Ia ngerti kok." ujar Bianca.

"Good girl."

"Kalo gitu gue mau ke kamar dulu mau rebahan." ucap Cloui yang mulai menjauh.

"JANGAN JADI SAD GIRL LAGI, SIEUN IHH." teriak Bianca.

"GUE GAK JANJI." balas Cloui.

"Dasar." Ujar Bianca yang langsung memasuki kamar nya.

MULINKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang