"Dari mana aja lo?" tanya Nathan.
"Gue abis mastiin guru, sama murid yang lain di belakang sekolah." bisik Muel.
Muel seakarang berhadapan dengan Rezar dan juga Rayn kalian masih ingat tidak? Ketua geng motor Noir.
Mata tajam Muel melihat ke belakang nya. Antek antek mereka Muel akui tak main main sekarang ini."Gimana? Hebat kan." ucapan tersebut terlontar dari mulut Rezar.
"Hebat. Saking pengecut nya lo minta bantuan sama geng lain." ucap Muel sukses membuat Rezar mengepalkan kedua tangan nya.
"HAHAHAHAHA." tawa dari pihak Muel, selain anggota Relangga dari kelas kelas lain juga ada yang ikut. Kapan lagi kan bisa bolos gini.
"Jelasin ngapain lo nyerang sekolah gue? " ucap Azka menggebu gebu.
Rayn tersenyum meremehkan. "Ya jelas gue mau balas dendam." ucap Rayn menekan kan semua perkataan nya.
"Balas dendam lo gak berkelas!!"
Kedua kubu tersebut sekarang saling serang. Muel menghadapi Rayn dan Rezar dengan membabi buta, Muel telah tersulut emosi tiba tiba datang penyerangan.
Bugh
Bugh
Bogeman mentah Muel berikan pada Rezar dan dengan sigap Muel menendang Ryn yang berada di arah belakang nya.
Duk
Rezar memukul tengkuk Muel dengan balok kayu yang lumayan panjang. Memar sudah menghiasi wajah Muel, darah dari sudut bibir nya mengalir dan dengan cepat Muel menyeka nya.
Duk
"Fokus Mul." ucap Zaya.
Entah sejak kapan Zaya berada di bekang nya. Dan sekarang Zaya dan Muel saling membelakangi lalu menyerang musuh nya yabg menghampiri.
Hingga pengelihatan Muel terarah pada seorang gadis yang di sekap di ujung sana. "Zaya di sana ada cewe."
"Gue juga liat, kita lari terus selamatin dia." ucap Zaya.
"1"
"2"
"3"
Zaya dan Muel langsung berlari ke arah gadis yang di sekap, dengan kondisi terduduk tak berdaya. Sesekali Muel dan Zaya melawan yang tiba tiba menyerang.
"Lepasin Mul, gue yang lawan kalau ada yang ngarah." ucap Zaya menangkis serangan serangan.
Dengan sigap Muel melepas kain yang menutupi mata nya, dan dengan perlahan melepas selotip yang menutup mulut sang gadis.
Muel tertegun ketika melihat wajah gadis yang di selamat kan nya. Sosok yang dulu pernah hadir di hidup nya, dan mengisi hari hari nya dan menempati hati nya.
"Ajeng!" ucap Muel terkejut.
"Muel!!" Ajeng langsung mendekap, tubuh Muel. Entah suruhan dari mana Muel membalas dekapan tersebut dengan hangat.
Tiba tiba pertengkaran tersebut langsung terhenti di kala terdengar suara sirine mobil polisi. Suara deruman motor saling bersahut sahutan dan geng Noir juga Galvator, melarikan diri.
Rayn masih sempat untuk menghampiri Muel. "Urusan kita semua belum selesai. Inget itu siap siap karena kalian akan hancur."
"RAYN GC ANJING, ADA POLISI." Rayn langsung berlari meninggalkan Muel dan juga Zaya yang terus mengarah pada Rayn serta Rezar, Sedangkan Muel tidak mengubris nya begitu pula Zaya.
"Mul anter pulang." ucap Zaya, yang di maksud nya adalah Muel mengabtar Ajeng.
"Gue anter pulang." ucap Muel, tiba tiba tangan Ajeng menggenggam tangan Muel. Yang mendapat tatapan tak mengerti dari Muel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MULINKA [END]
Teen FictionMuel Albachtera Luth seorang remaja lelaki yang bersekolah di SMA Dirgantara. Diri nya cukup populer karena karena termasuk dalam jajaran lelaki tertampan di sekolah, tak hanya itu status nya menjadi ketua geng motor yang bernama RELANGGA menambah k...