Di Mall terkenal se Jakarta pasti nya sangat ramai, mau yang sepi? Malem malem noh di kuburan.
Saat ini di salah satu tempat, sedang ramai karena akan di adakan peresmian sebuah Cafe.
Di situ pula ada anak anak Relangga, karena Cafe yang akan di resmikan tersebut adalah milik kawan mereka Nandan. Cafe tersebut di bangun nya dengan usaha sendiri dan tak lupa dukungan dari orang tua juga, mereka ingin Nandan mengenal dunia perbisnisan untuk masa depan nya nanti.
"Ehh si Dira kemana?" tanya Azka yang sedang bersama kawan kawan.
"Loh emang belom dateng tu anak?" tanya Samudera.
"Bukan nya kalo ada lo pasti ada Dira juga? Pasti kemana mana berdua." ucap Jali pada Azka.
Tak lama kemudian ada seseorang yang menghampiri mereka, seorang remaja lelaki yang sedang menggendong seorang anak kecil perempuan yang memakai, piama hello kitty yang dominan nya berwarna merah muda, jaket kulit berwarna cokelat muda, dan tak lupa kupluk berwarna biru navi serta rambut yang tergerai.
"Heh Dir, lo dari mana?" tanya Azka.
"Lu bawa siapa?" tanya Samudera.
"Gemesin ini anak." ucap Jali.
"Jangan bilang lo. Ini anak lo?!" ujar Muel tiba tiba.
"APA?! Ini anak lo? Lo ngehamilin anak siapa onta?" ucap Azka yang kelewat terkejut.
"Iya juga sih itu bisa jadi, coba sidik sidik muka nya kan mirip." Samudera melihat ke ara Dira dan anak kecil perempuan tersebut secara bergantian curiga.
"Iya lah mirip, orang ini adik gue." ucap Dira.
"Ouh ini adik lo, bilang dong dari tadi gimana sih lo." ucap Jali.
"Heh?! Gue mau jawab dari tadi lo semua nyerocos mulu kek kenal pot bising." ucap Dira sedikit kesal.
"Santuyy brayy santuyy." ucap Jali.
Muel memperhatikan anak kecil perempuan tersebut yang sedang memandang mereka yang kelewat aneh.
"Kenalin dong.. Masa cuman gini aja, kan gj." ucap Muel.
"Nama aku Lindu, adik nya abang Dila gans." yang berucap bukan lah Dira, melain kan anak kecil perempuan yang sedang di gendong nya.
"Sejak lebaran kapan Dira gans ?" ucap Jali.
"Bukan nama nya Rindu. Dia cadel." jelas Dira.
"Ouh haii Rindu." ucap Samudera.
Sudah di ketahui oleh anggota Relangga, bahwa Dira menyayangi adik kecil nya itu. Hampir setiap hari mereka vidcall.
Kedua orang tua Dira di ketahui oleh mereka semua telah bercerai. Ayah nya membawa Dira dan tinggal di Jakarta, dan ibunya membawa adik kecil nya ke Yogyakarta tempat kelahiran ibu nya.
Sejak 2 hari yang kalau kedua perempuan yang menjadi bagian dari hidup nya itu, ke Jakarta dan tinggal di apart. Karena ibu Dira terdapat pekerjaan.
"Sini yuuu gendong sama Aa Jali." merentangkan kedua tangan nya, serta memasang ekspresi yang menurut nya 'lucu'.
Rindu menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Dira. "Abang, Lindu takut hiks hiks."
"Heh, lo ke anak kecil jangan gitu." ucap Azka.
"Anak kecil aja takut sama lo." ucap Nathan, yang sedari tadi diam.
"Padahal gue gak ngapa ngapin tau ." ucap Jali, menggaruk bagian belakang kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MULINKA [END]
Подростковая литератураMuel Albachtera Luth seorang remaja lelaki yang bersekolah di SMA Dirgantara. Diri nya cukup populer karena karena termasuk dalam jajaran lelaki tertampan di sekolah, tak hanya itu status nya menjadi ketua geng motor yang bernama RELANGGA menambah k...