Mikaela dan Yuu duduk disebuah taman yang nampak sepi didepan kedai dipinggir sungai,salju turun semakin banyak mereka membeli ramen instan dan kopi.Diatas mereka duduk terdapat payung besar untuk menghalangi salju.
"Maaf merepotkanmu,"ucap Yuu mengaduk ramennya tanpa menatap Mika sama sekali,namun Mikaela langsung menatapnya saat mendengar ucapan Yuu."Akane tiba-tiba datang menyeretku."Oh ternyata ini karena Akane,bukan salah satu keinginan Yuu sendiri untuk membuktikan cintanya begitulah pikir Mika saat ini,lalu ia tersenyum kecut sambil mengaduk ramennya.
"Bila kau keberatan harusnya kau menolak"sarkas Mika.
"Tapi aku ingin,bukankah kau menganggapku sebagai adikmu?setidaknya aku ingin akrab dengan kakakku,dan harus merayakannya walau dengan ramen."Yuu terkekeh kemudian menyantap ramennya sebelum ia melanjutkan perkataannya,"bahkan kau mulai menganggap aku adikmu,setelah kau bilang bahwa tak kan pernah menganggapku adik sampai kapanpun."lalu Yuu menghela nafas,Mika terhenyak beberapa saat.
"Maafkan aku,setidaknya kau sudah tak punya beban pikiran lagi bukan."kata Mikaela masih mengaduk-aduk ramennya hingga mengembang.
"Sudah?"tanya Yuu yang membuat Mikaela bingung,"Sudah cukup apa kau ingin menambahinya?menambah luka yang kau koyak dalam hatiku?"kini Yuu menatap Mika.
"Kenapa tiba-tiba bicara begitu?"jawab Mika,membuat Yuu bangkit berdiri menggebrak mejanya.
BRAAAKKK!!!
"KAU MIKA!!MENYURUHKU MENANTIMU,MENYURUHKU DATANG PADAMU UNTUK SEBUAH NAMA HYAKUYA!!YANG TERNYATA KAU INGIN MENIKAHIKU,MENGATAKAN KAU MENCINTAIKU,SETELAH AKU TERSIKSA DENGAN SEGALA PIKIRANKU DAN PERASAANKU DENGAN TIBA-TIBA KAU MENGATAKAN SUDAH TAK MENCINTAIKU LAGI???"Yuu berteriak sekuat tenaga pada Mikaela yang mematung,sedetik kemudian Yuu menangis."Tolong jangan permainkan hidup dan hatiku Mika,aku sudah mencintaimu aku ingin sama-sama berjuang denganmu,tapi sebelum aku berhasil menggenggam tanganmu kau menjauh dariku.""Yuu-chan,aku tak bermaksud..."Mika tak bisa meneruskan kata-katanya karena ia mendengar teriakan Nana yang datang bersama Kyluc.
"Mikaela-sama syukurlah akhirnya kami menemukanmu,kita harus segera ke agensi untuk tanda tangan kontrak."kata Nana setelah memeluk Mikaela seenaknya dan menggenggam tangannya.Yuu melihat itu,hatinya sangat sakit,Mika begitu kejam ternyata.Dia memang hanya main-main selama ini,setelah membuat dirinya jatuh cinta ia mencari cinta lain.
"Mich cepatlah kita bisa terlambat,"ucap Kyluc sambil melihat arlojinya,"Yuu aku sudah menyiapkan mobil dengan supir disana untuk mengantarmu pulang."Yuu tersenyum dan mengucap terimakasih.
"Aku belum selesai Kyluc."kata Mika melepaskan genggaman tangannya dengan Nana,namun setelah itu Nana meraih tangannya kembali dan menyeretnya menuju mobil."Kita harus cepat walau itu belum selesai,ok."Mika ikut berlari kemana arah Nana membawanya karena tangannya tak dilepaskan oleh Nana.
Yuu tersenyum melihatnya,miris sekali,mungkin memang seharusnya cinta sesama jenis itu tidak ada pikirnya."Yuu aku permisi,cepatlah pulang."Yuu hanya menganggukkan kepalanya menjawab ucapan Kyluc.Setelah mereka benar-benar pergi,Yuu duduk kembali di meja itu menyesap kopi yang sudah menjadi dingin.
*****
"Bisakah aku bicara denganmu?"tanya Shinoa pada seseorang yang berada dihadapannya disebuah cafe langganannya.
"Apapun."ucap seorang gadis tersebut.
"Jadilah tunangan Yuu-san,aku akan memperkenalkanmu dengan bibi Krul."ucap Shinoa.
"Kau tidak menyukainya?"ucap seseorang dihadapan Shinoa.
"Aku suka,suka sekali tapi aku bukan perempuan jahat Shina,tapi aku sangat jahat."ya perempuan yang ia panggil Shina adalah saudara kembar Shinoa,mereka benar-benar sama secara fisik namun tidak dengan kepribadian Shinoa yang aktiv dan Shina yang pendiam.
"Baiklah,mari tukar identitas imotou ku.Kau adalah Shina sekarang dan aku adalah Shinoa."Shina menyerahkan semua barang miliknya kecuali handpone pribadinya,begitu pula Shinoa ia melakukan hal yang sama.
"Terimakasih,kau selalu mengerti aku."Shinoa eh sekarang dia adalah Shina,tersenyum penuh arti.
"Besok saja aku jadi Shinoa,aku masih belum ingin jauh dari nenekku."ya benar Shinoa tinggal bersama orangtua dan kakaknya,sedangkan Shina dititipkan pada neneknya dan berakhir dia dalam asuhan sang nenek hingga sekarang.
"Baiklah mari kerumah nenek saja akan aku ceritakan kisah hidupku."ucap Shina(Shinoa) berapi-api
"Baiklah,walau sebenarnya hidupmu tak penting!"Shinoa(Shina) berdiri dari tempat duduknya menuju parkiran.
"Sebaiknya kau diam!!"Shina(Shinoa) menggerutu tapi tetap mengekori kakaknya.
Sampai didepan pintu cafe Shinoa melihat Yuu berjalan sambil menunduk,tak perdulikan lalu lalang orang yang ia tabrak.
"Yuu-san."
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.