42.Mama

388 48 6
                                    

Mika baru saja masuk kamar Yumi,dia menutup pintu kamar itu dan ternyata Krul dan Kannika berada disana.Lalu Krul menginterupsi Kannika agar membawa Yumi keluar,dia ingin berbicara dengan anak bodohnya yang pergi meninggalkannya selama ini.

"Kemarilah anak nakal!!"Krul mendekap tangannya didepan dada dan menatap Mika tajam,Mika berjalan pelan sampai dihadapan Krul dan duduk di kursi dekat tempat tidur putrinya."Bagaimana perasaanmu setelah berbicara dengan Ayahmu?"Mika tidak menatap Krul,dia menunduk memainkan kakinya.

"Kenapa kau tahu?"tanya Mika yang masih menunduk.

"Aku melihatnya."Krul mengamati putra semata wayangnya yang sudah tumbuh dewasa ini,Mika masih diam dia tidak mau mengeluarkan sepatahkata pun saat ini.Tiba-tiba airmata Krul jatuh dan menetes tepat diatas kaki Mikaela yang saat itu menggunakan sandal rumahnya.

Seketika Mikaela mendongak ke arah ibunya yang berdiri dihadapannya,dia terkejut ibunya menangis."Mom..."ucap Mika begitu lirih.

"Apa kau tidak ingin lagi bercerita pada ibumu nak?"kata Krul sambil menghapus airmatanya.

"Mom,jangan menangis karnaku."kata Mika,dia menggenggam tangan Krul dan itu terasa hangat,Mika merindukan ibunya sangat merindukannya.

"Aku menangisi kebodohanku Nak,kau tahu ketika kau lahir hanya ada 3bulan aku merawatmu.Kemudian Nenekmu membawamu ke Rusia hingga saat kami mampu menstabilkan ekonomi Hyakuya,itu diusiamu 5tahun.Aku berusaha mengurusmu dengan baik sampai Nenekmu meninggal dan kau kembali dirawat Kakekmu di Rusia.Meninggalkan aku juga meninggalkan Yuu,kau kembali padaku tapi Ayahmu menghancurkan segalanya hingga kau meninggalkanku lagi sampai saat ini.Nak,aku adalah ibu yang buruk bahkan aku tak bisa mengubah sebuah kebiasaan buruk keluarga bangsawan."

"Itu bukan salahmu,Mom.Aku seperti ini pula karena aku tak mau ada hal yang sama menimpa keturunanku nanti,aku ingin menguasai Negara itu aku ingin mengubah sistem pada keluarga bangsawan itu dengan kekuatan ekonomiku,aku punya nama sendiri tapi aku masih resmi keluarga Hyakuya.Mom,kau ingin aku ceritakan sesuatu yang tidak kau ketahui?dan cerita inilah yang menjadikan alasan bagiku mengapa aku seperti ini,berontak pada peraturan Hyakuya."kata Mika menggenggam tangan Krul erat-erat.

"Tentu saja ibu mau,tapi ibu masih penasaran bagaimana cerita pertemuanmu dengan Ayahmu tadi."kini Krul duduk dihadapannya dengan tatapan memohon pada anaknya ini.

"Baiklah akan ku ceritakan."

#Flashback

Mika mengajak Saito di taman buatan miliknya yang berada dilantai 3,mereka berdua duduk dibawah pohon rindang dengan secangkir kopi serta kue khas Negara Thailand yang dihidangkan oleh Han Ana.

"Jadi,kau sudah sesukses ini?Ayah bangga padamu."kata Saito memandang langit biru cerah tanpa melihat kearah Mikaela,Mika yang melihat itu masih nampak kesal.Lelaki 1 ini sifatnya tak berubah sama sekali tetaplah laki-laki angkuh yang memikirkan diri sendiri.Begitulah pikiran Mika saat ini.

"Belum,ini belum seberapa,perjalananku masih panjang dan berepisode-episode lamanya hingga bisa dikata sukses."jawaban Mikaela mendapat tawa yang keras dari Saito,dan yang ditertawakan membuat wajah kesal dan meremas-remas tangannya menahan hasrat ingin melempar Ayahnya itu dari ketinggian rumahnya.

"Ya ampun nak,kau masih seperti Mikaela kecilku yang dulu.Seberapa dewasanya dirimu,bagiku kau adalah putra kecil ku dan Krul selamanya.Bahkan aku tak bisa menahan tawaku ketika kau pikir hidupmu adalah sebuah drama."Saito menanggapi Mikaela masih dengan sisa tawanya.

"Tidak usah berbelit,katakan saja bila kau masih mengakui aku anakmu dan kau ingin aku kembali."Mikaela mengatakan itu dengan sinisnya,rasa kesal pada Ayahnya masih begitu besar dalam hatinya.

"Aku tidak pernah tidak mengakuimu Mika,kau satu-satunya putraku.Bahkan ketika Yuu menelpon ibumu dan memberitahu bahwa kalian memberi kami cucu,aku dan ibumu langsung pergi ke rumahmu dan memohon pada Akane dan keluarga barumu untuk ikut dengan kami,menunjukkan pada kami rumahmu.Ayah turut bahagia dengan kebahagiaanmu Mika."Saito menepuk pundak Mika namun dengan kasar Mikaela menepisnya.

"JANGAN OMONGKOSONG!!KAU!!KAULAH SATU-SATUNYA ORANG YANG MEMBUAT HIDUPKU MENDERITA.BAHKAN KETIKA AKU MINTA 1 KEBAHAGIAAN KAU TAK MENGIJINKANNYA!!KAU YANG MEMBUATKU TERPURUK!DAN SEKARANG KAU MENGATAKAN HAL MENJIJIKKAN SEPERTI ITU??APA KAU TAK MALU HAH??"Mika sudah tidak tahan dengan amarah yang membuncah didadanya saat ini,dia menangis dan dia benci dirinya yang lemah seperti ini.Yang sebenarnya dia tahu bahwa Ayahnya ini mengatakan hal yang jujur namun mengingat apa yang Ayahnya lakukan padanya itu membuat hatinya tak terima.

Saito mendekat dan memeluk putra satu-satunya itu setelah bertahun-tahun ia tak pernah memeluk Mikaelanya.Saito sadar bahwa inilah resikonya,tapi dia berusaha sekuat tenaga bersama Krul merebut hati Mikaela kembali.

"Marahlah pada Ayah nak,luapkan semuanya,kita sama-sama menjadi seorang Ayah sekarang.Jadi tuntaskan keinginanmu yang kekanak-kanakan pada Ayah,agar kau bisa menjadi Ayah terbaik untuk anak-anakmu."Saito mengelus kepala Mika,sebenarnya anak tsundere ini menikmati kasihsayang Ayahnya karena dia tsundere yang ada Mika memukul Ayahnya berkali-kali diperutnya hingga Saito pingsan.

"Jangan meremehkan aku Ayah,ketika kau memberiku kesempatan pasti aku akan melakukannya.Dan aku adalah Daddy yang hebat daripadamu.Bye Ayah selamat tidur."sebelum meninggalkan Saito yang pingsan Mika mencium pipi Ayahnya dan ia berlalu sambil tersenyum.

#Flashbackend

"Jadi begitulah Mom."ucap Mika sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kau meninggalkan Ayahmu sendiri dalam keadaan pingsan?"tanya Krul dengan wajah kesalnya,sementara putranya mengangguk dengan senyum bangga diwajahnya."Dasar anak nakal!"Krul menendang bokongnya hingga Mika terjungkal dan mengaduh.Sementara Krul segera berlari mencari Saito,dia tidak berselera lagi ingin mendengar cerita anaknya mungkin lain kali.








>>>>>>

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang