Dengan cubitan dipahanya yang Shina berikan,Yuu sadar bahwa dia adalah Yukina sekarang,bukan saatnya menghajar ketua mafia tampan didepannya ini.Ngomong-ngomong soal menghajarnya akan Yuu pikirkan nanti dirumah.
"Baiklah diam berarti mau,dan sekarang kau adalah istriku Yukina Hai..ah bukan Yukina Shindo-chan."Mika dengan senyum manisnya meraih tas hitam kecil miliknya dan meraih handponenya."Akane-chan aku ada diperfectur D bisakah kau membawa mobil offroad kemari?Aku bersama Nisiyama,baiklah aku tunggu.Aku tidak mau Kyluc ikut,kemarin dia protes padaku kalau waktu bersama Nana kurang.Boleh,bawakan sekalian Lest Karr beserta makanan enak."lalu telpon itu ditutup Yuu dan Shina berdiam mematung menatap Mikaela.
"Detik ini juga kita berangkat ke desamu,aku tak sabar melihat anak-anak manis yang sedang menunggu pertolonganku."Mikaela berdiri dia menggunakan kacamata hitamnya dan berjalan menuju kasir untuk membayar,setelah dirasa makhluk itu sudah menjauh Yuu menepuk paha Shina dengan keras hingga Shina menjerit.
"Rencananya tidak seperti ini kan?bahkan aku tak ada kesempatan menggoda lelaki brengsek itu."ucap Yuu emosi.
"Yuu ini adalah rencana,kita tidak tahu hasilnya,lebih baik kita tetap berakting ok."kemudian Mika datang dengan ponsel yang masih menempel ditelinganya,kemudian ia duduk dan mengucap sayang pada putrinya.
"Maaf Tuan Shindo tapi anda tidak bisa melakukan hal seenaknya padaku."kata Yuu.
"Kenapa tidak bisa?kau harus mencobanya,aku janji setelah ini kau akan semakin mencintaiku."The Hell!!Apa yang pria ini bicarakan?inikah Mikaelanya??dia mengumbar cinta dimana-mana,Yuu serasa tidak kuat menahan amarah.Shina masih menggenggam tangannya dan merematnya tanda dia harus bersabar.
"Mika kau tak sopan pada temanku,jangan bicara yang tidak-tidak.Kau sudah menikah dengan Yuu."kini Shina mencoba bicara.
"Nah Tuan kau tak bisa..."sebelum Yuu melayangkan protesnya Mikaela meraih tangannya untuk mengikutinya.
"Nah ayo sayang,mobil dan sopir pribadi kita sudah tiba.Dan kau gadis desa,cepatlah."Shina menghentakkan kakinya beberapa kali,kenapa laki-laki ini menyebalkan?
Didalam mobil,Shina duduk didepan bersama Lest Karr yang menyopir alasannya ini menuju desa tempat Shina dibesarkan dan dia harus menjadi petunjuk jalan.Sedangkan Mikaela dibelakang bersama Yukina,Mika menggenggam tangan Yukina erat walau Yukina meronta-ronta.
"Mika,jika sampai Yuu tahu kau seperti ini aku yakin kau akan habis."kata Lest Karr sambil melirik dikaca spion.
"Aku kenapa?Yukina-chan adalah istriku,aku tidak salah loh."ucap Mika tersenyum manis-manis ingin ditampar oleh Yuu.
"Kau ini sudah beristri dan beranak!kau harusnya menjaga hati mereka bukan malah gegayaan menikahiku Tuan."kata Yuu sambil berusaha melepaskan tangannya yang Mikaela genggam.
"Aku tidak beranak,harusnya istriku yang beranak dan itu kau?"lalu Mikaela terkekeh dan melepaskan genggaman tangannya,ia mengambil yogurt rasa blueberry kesukaan Yuu dan membukakan tutup botolnya dan menyerahkannya pada Yukina.Tanpa sadar Yuu menerimanya dan meminumnya dengan wajah berseri-seri dan Mikaela terus memandangnya.
*****
Shimoguri-no-sato termasuk salah satu desa terpencil dipinggiran Jepang,Shina dibesarkan disini oleh neneknya seorang diri.Desa ini berdiri diatas lereng gunung,untuk mencapai didesa mereka berempat harus mendaki jalan menuju desa sementara mobil mereka,diparkir dibawah.Mikaela sudah menceritakan semua pada Akane dan Akane menyiapkan baju ganti untuk mereka berempat.
Sesampainya didesa itu mereka menuju satu-satunya restoran didesa,Hanbatei,dimana para wanita yang bermukim disini bergantian memasak dan menunggu pelanggan.Bisa dibilang pencaharian seluruh warga desa disamping pekerjaan utama mereka sebagai petani.
Mikaela dan Yuu duduk berdampingan didepannya Shina dan Lest Karr,dia mengamati semua menu makanan yang ada namun tidak ada kata Nasi didalamnya lalu ia melirik Shina bermaksud untuk bertanya namun perempuan itu sudah peka terlebih dahulu."Disini tidak ada Nasi,tanah disini tidak bisa ditanami padi.Aku akan merekomendasikan makanan khas desa ini yang enak."kata Shina lalu memanggil salah satu temannya.
Yuu merasa aneh,bukankah seharusnya Mikaela bertanya tentang kampung halamannya?mengingat dia berpura-pura sebagai teman Shina satu desa.Tapi yang Yuu lihat Mika santai saja bahkan sibuk mengagumi keindahan desa dengan Lest Karr,tak lama kemudian Shina datang.
"Apa rumahmu masih jauh?"tanya Mika pada Shina.
"Tidak.10 menit berjalan kaki dari sini.Apa kita akan menginap?mengingat kau membawa barang lumayan banyak."selidik Shina pada Mika.
"Tentu saja,mungkin sampai besok.Dan harusnya aku mengajak Akane-chan kemari."kata Mika memeriksa ponselnya,"Tidak ada sinyal."kata Mika mendongakkan kepalanya pada Shina.
"Nanti akan aku beri."dan Lest Karr menoleh padanya dengan wajah yang konyol.
"Memangnya kau siapa?memberi sinyal."ejek Lest dengan menggelengkan kepalanya.
"Kau lupa asalku dari sini?"Shina merengut pada Lest,Lest tak mau kalah dengan Shina.
"Bukankah Yukina berasal dari sini?"matilah Yuu yang langsung menegang,tubuhnya kaku dia menatap Shina meminta pertolongan.Dan sesekali melirik Mika yang masih sibuk melihat-lihat foto digalerynya.Kenapa dia diam saja?kenapa tak ikut bertanya seperti Tuan Lest??Tiba-tiba saja tubuh Yuu sangat dingin,sedingin udara didesa ini.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.