Guren membawa Aoi,Mahiru dan Shinoa ke markas besar Iblis Bulan,dalam ruangan penyiksa yang berbeda Guren menatap Mahiru yang sudah terikat kedua tangannya.Selain itu,terdengar suara Aoi dan Shinoa entah penyiksaan apa yang mereka terima sekarang,berikut para antek-antek Hiiragi yang masih membela Hiiragi sampai saat ini.
"Tidak adil Guren,kau tidak adil."ucap Mahiru pelan mendekati berbisik."Aku dan adikku sudah menjadi penghianat dalam keluarga tapi kau menyiksa kami seperti binatang."lanjutnya.
"Karena kau hidup dengan dua sisi Mahiru,kau bekerjasama denganku tapi juga dengan kakakmu untuk menghancurkan Saito-sama."kata Guren dengan tenang.
"Kau begitu memujanya heh??"dan Mahiru tertawa keras,"Dia tidak peduli padamu,kau seharusnya sadar siapa dirimu Guren."
"Aku tidak peduli."Guren masih tenang dengan wajah kakunya.
"Kau menikahiku karena kau mencintainya kan?kau mencintai tunanganku kan?kau mencintai Sinya selama ini,dan terus mengabaikanku!!"Amarah menyelimuti hati Mahiru saat ini,wajahnya menegang dan matanya tajam penuh kebencian terhadap Guren.
"Keluargamu penyiksa ulung Mahiru,kalian menyiksa batin Sinya dan Saito-sama tanpa henti.Bukan menjadikan mereka anak asuh,melainkan keluargamu menjadikan mereka berdua budak.Sampai saat Saito menikah dengan Krul-sama keluargamu dengan lancang menjadi anggota dewan dan membuat Sinya untuk memperebutkan harta milik Krul-sama.Itu menjijikkan.Aku memberimu pilihan yang bagus tapi kau malah menjual informasi tentang Hyakuya pada Hiiragi."Guren memundurkan kursinya,"Sayangnya Mikaela langsung membunuh Kureto begitu saja,harusnya dia menyiksanya dulu."
"Diam kau!!!Bunuh saja aku sekarang,aku tidak sudi menganggapmu suamiku lagi!!"Mahiru berteriak dengan kencang dan mulai mengeluarkan airmatanya.
"Kau benar-benar bukan pendengar yang baik Mahiru,aku bilang kalian harus disiksa.Baiklah tenanglah disini,nanti aku akan kembali lagi setelah bertemu dengan Renya dan Siren."Guren mulai melangkah keluar meninggalkan Mahiru sendirian.
Anak-anaknya,Renya dan Siren apa yang mereka pikirkan tentang dirinya,kenyataannya walau mereka berdua bukan anak kandungnya setitik sayang tak pernah terlintas dalam benaknya.Dua anak kembar itu lebih dekat dengan Sinya,dan memanglah Sinya yang cukup banyak andil dengan mereka.
Guren berjalan menuju ruang pertemuan dan mendapatkan Sinya ada disana bersama Yoichi dan Kimizuki teman Yuu,dan juga kedua anaknya yang duduk berdampingan dengan Yumi putri Yuu."Paman,aku membawa kedua teman Papa untuk meretas chip pada Daddy ku."ucap Yumi tanpa basa-basi.
"Apa Yuu belum bisa mengeluarkannya?"Guren ikut bergabung duduk bersama mereka.
"Belum,Daddy ku benar-benar kehilangan kendali."Yumi mengeluarkan sebuah Tab dalam tas nya."ini adalah data chip yang ada pada Daddy ku,kata Chika-nii kita harus meretasnya terlebih dahulu sangat mustahil mengeluarkan chip itu ketika dalam keadaan seperti sekarang."
"Ken dan Kla apa mereka tidak membantu?"
"Ken dan Kla sedang mencoba mengontrol disana,itu sangat amat gila."ucap Lest Karr yang tiba-tiba masuk.
"Yoichi,lakukan sekarang.Kimizuki bantu Yoichi dengan cepat mematikan kinerja chip itu."perintah Guren pada mereka.
Dengan cekatan Yoichi mencoba segala cara untuk meretasnya,fikirannya dia harus segera menolong Yuu.Yuu adalah sahabatnya dia tidak mau jika Yuu terluka lagi karena harus kehilangan Mikaela.
Sementara itu Yuu dan ketiga anaknya sedang berusaha menghadang Mikaela,"sial,aku sudah kelelahan."ucap Yuu dengan nafas terputus-putus.Dia melihat kearah Chika dan Michiro yang bertarung melawan Mikaela,semua orang tampak cemas dengan keadaan sekarang.Bahkan Krul sesekali membantu menenangkan Mikaela namun tak berhasil.
Ken dan juga Kla berusaha mengatur kembali chip pada Mikaela agar kesadaran Mika segera kembali,Mika benar-benar seperti orang kesetanan tanpa ampun dia melawan semua yang ada dihadapannya.
Aaaarrrrggghhh!!
Itu teriakan putrinya Miyu Shindo,Yuu melihat gadis cilik itu dengan santainya memegang cangkir teh.Dan dia bersiap marah pada Akane yang baru saja memukul punggungnya dengan tangan kosong.
"Apa yang kau lakukan gadis kecil??dengan tenangnya kau minum teh disini."ucap Akane menahan amarahnya.
"Aku hanya ingin bersantai sejenak."jawab Miyu tampak raut wajahnya yang gembira.
"Kau harus membantu Papamu mengalihkan perhatian Daddy mu bukan?"Miyu menghela nafas dia benci sekali jika harus mendengarkan Aunty nya ini menceramahinya.
"Baiklah baiklah!"Miyu berdiri memegang pedangnya mengayunkannya dengan lihai,Yuu menatap anak itu dengan menggelengkan kepalanya.
"DADDYYYYY!!!"Miyu melompat dengan indah dan memukul dada Mikaela dengan keras,"DIAMLAH KAU PAK TUA!!SEMUA SUDAH SELESAIIIIII!!"dengan cekatan Miyu membuat senjata pada Mikaela terlepas,dan selagi Daddy nya itu lengah dia menekan saraf Mikaela untuk membuatnya pingsan.Miyu mengeluarkan borgol dari tas kecilnya dan segera memasangnya pada kedua tangan Mikaela.
"Miyu?"Yuu berdiri dengan tegap dan bertepuk tangan bangga pada putrinya."My lovely Miyu I Love You baby!!!!"teriak Yuu dengan semangat.
"Ingin rasanya mengubur diriku sendiri agar tidak bertemu dengan keluarga Shindo."ucap Lacus pada Renee tapi kekasihnya hanya melirik dengan wajah datarnya tanpa emosi apapun.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.