40.Tuan Putri Shindo

374 51 2
                                    

Han Ana membawa Yumi diruang baca terbuka milik Yuu,Yumi didudukkan diatas kursi gantung mirip dengan ayunan,wajahnya tampak senang dan berkedip lucu.Han Ana memberikannya susu dan kue lemon yang dibawa oleh Saengdao tadi.

"Kau tampak sangat cantik,perkenalkan aku adalah Han Ana kepala pelayan dirumah ini,dua temanku yang lebih muda sebagai maid ini adalah Kannika dan Sanit,sopir pribadi rumah ini adalah Saengdao dan tangan kanan dan kepercayaan Tuan Mikaela dia adalah Kla Suchart panggil dia Kla."tapi Yumi menanggapinya dengan kedua telapak tangannya yang ia satukan dan senyum yang manis,Yumi bukannya tak bisa bicara tapi ia takut berbicara karena itulah ia belum lancar berbicara sampai saat ini.

"Salam kenal nona Yumi."semua orang tersenyum pada sicantik Yumi yang tampak malu-malu.

Dan mari kita lihat sepasang manusia yang sudah tampak lelah bertengkar ini,mereka duduk diruang makan dan sama-sama terdiam.Yuu sudah memberitahu Mikaela tentang kondisi Yumi dan bagaimana ia sampai dipanti asuhan dengan polisi,Yumi dulunya disiksa oleh orangtuanya namun kasus itu sudah selesai kedua orangtuanya sudah mendekam dipenjara kini yang tersisa adalah Yumi dengan trauma nya.

"Yuu-chan aku akan mengadopsi Yumi,aku ingin menjadi orangtua yang terbaik baginya."Mika mengatakan itu dengan serius,sebenarnya Yuu juga senang tapi ada rasa khawatir yang menderanya saat ini.

"Apa tidak apa?maksudku bagaimana nanti dia?ketika orang-orang diluar sana tahu bahwa dia adalah anak pasangan....gay?"ucap Yuu takut-takut dan menundukkan kepalanya,Mika memegang tangannya meyakinkan Yuu.

"Kukira jika kita hidup di negara ini itu tidak apa-apa,tapi jika ragu kita bisa menanyakannya pada Yumi.Kau ingin ke dokterkan?ayo aku antar,segeralah bersiap."tiba-tiba Mikaela berdiri dan menuju kamar mereka,mungkin mengambil jaket.Yuu hanya terpana akan sikap Mika yang seperti ini,apakah Mika benar-benar ingin mempunyai anak?Yuu jadi merasa kasihan pada Mika karena harus menikah dengannya yang seorang laki-laki,mendadak Yuu terserang penyakit dilema akut.

Yuu segera menghampiri Yumi yang sudah selesai memakan kuenya dan menghabiskan susunya,Yuu menggendongnya menuju mobil yang sudah siap dipelataran depan rumahnya.Yumi sangat penurut,bahkan saat sudah sampai dirumahsakit ia tak berontak sama sekali dia hanya mengikuti kemana Yuu menggandengnya.Mereka menunggu sebentar untuk panggilan giliran,Yumi mengedarkan pandangannya dan menatap Mikaela yang berada dikantin rumahsakit disamping ruang tunggu mereka.Yumi tertawa cekikikan melihat Mika yang memborong hampir semua makanan ringan beserta minuman susu,Yuu yang sedang membaca majalah bisnis disamping Yumi tersenyum mendengar suara tawa Yumi yang lucu.

Yuu pun mengikuti kemana arah pandang Yumi hingga gadis kecil itu tertawa terbahak-bahak,dan betapa kagetnya Yuu ketika melihat Mikaela memborong makanan disana sampai seseorang yang ingin membeli makanan ringan ia marahi.Yuu segera menutup majalahnya dan berlari kecil menghampiri Mikaela.

"Astaga!!apa yang kau lakukan??"teriak Yuu sambil memukul bahu Mikaela keras-keras.

"Aw,Yuu-chan ini sakit."Mikaela mengusap bahunya dan sedikit meringis menatap Yuu.

"Kenapa kau memarahi kakek ini?dan apa-apaan kau membeli makanan sebanyak ini?"Yuu memasang wajah garangnya namun dimata Mika itu bukan garang tapi sangat imut.

"Aku membelikan ini semua untuk putriku,aku takut dia bosan jadi aku membelikan makanan ringan dan susu.Aku juga membelikanmu makanan Yuu-chan agar kau tak iri ketika aku memanjakan putriku."ucap Mikaela sambil menyengir bangga.

"Sebaiknya aku juga mendaftarkanmu ke psikiater."Yuu mengalihkan perhatiannya pada nona penjaga kantin yang daritadi sibuk memfoto Mikaela dihandponenya,"Apakah dia sudah membayar semuanya?" Yuu menunjuk Mika yang masih terdiam menatapnya.

"Su-sudah."penjaga kantin itu tersenyum kikuk,dan memotret Yuu dihadapannya karena Yuu terlihat manis dan cantik secara bersamaan membuatnya iri,dan yang dipotret malah berpose imut.

"Baiklah terimakasih."Yuu membawa sebagian makanan ringan dan susu setelah itu menghampiri kakek yang sempat dimarahi Mikaela,"maafkan dia kek,kami sudah membayar seisi kantin ambillah sesuka hatimu dan beri tahu keluarga pasien yang lain."lalu Yuu menggeret Mikaela untuk duduk kembali ke tempat duduk mereka.

Mereka sudah duduk dengan tenang,Yumi mengamati mereka berdua dan dengan keberanian yang telah ia kumpulkan ia memberanikan diri berbicara.

Yumi menarik-narik baju Mikaela yang duduk didekatnya dan Mikaela menoleh padanya tersenyum "Aku harus memanggilmu apa?" seketika Mika  kaget mendengar Yumi mau berbicara,dia mematung.

Yuu yang menyadari tak ada pergerakan dari Mikaelapun ikut menoleh dan menatap Mika juga Yumi yang saling berpandangan,"apakah kalian memainkan sebuah games?"tanya Yuu dengan wajah polosnya.

Yumi menggeleng pelan dan bertanya pula pada Yuu,"Aku harus memanggilmu apa?"sekarang giliran Yuu yang mematung,dan Yumi yang berada diantara Mika dan Yuu bingung dia bergantian menatap kedua orang yang tak bergerak bagai patung itu sampai akhirnya mereka dapat panggilan giliran mereka untuk menemui dokter.







>>>>>

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang