Pov YuuChristmas kali ini adalah kebahagiaan dan kedamaian sebagai hadiahku,Mika memutuskan meninggalkan segalanya benar-benar segalanya kecuali kekeluargaan.Kami membawa anak-anak kami kembali ke Thailand,Mika tetaplah seorang Ceo di perusahaan miliknya.Sementara aku dan Yumi kami sebagai donatur diberbagai panti asuhan di Kota ini,kalian ingat? Yumi kutemukan di Kota ini sebagai putriku yang manis.
Sedang Chika entah dia memutuskan menjadi seorang fotografer,Michi mendalami bakatnya sebagai pesepakbola disekolahnya yang baru,dan Miyu anak perempuanku satunya itu dia menjadi model terkenal sekarang.
"Apa hari ini kau sibuk?"tanyaku pada Miyu dihadapanku.
"Tidak.Aku libur 4 hari kedepan."jawabnya sambil mengunyah roti selai coklat kesukaannya.
"Baguslah,Papa sangat merindukanmu bisakah kau ikut denganku dan saudara-saudaramu?mereka hari ini meluangkan seluruh waktunya untuk menemaniku."aku memandangnya penuh harap.
"Akan kemana kita?"
"Mengunjungi Panti Asuhan disalah satu pinggiran kota."seketika wajahnya menyendu.
"Kau harusnya selalu mengajakku di acara seperti itu Papa."kata Miyu.
"Kalau kau sibuk tentu aku tidak bisa mengajakmu."
Anak-anakku sudah berkumpul dan bersiap.Bahkan Saengdao-san juga sudah bersiap didepan mobil menunggu kami,kami berkeliling di Panti Asuhan yang aku ketahui saja dan berakhir di Panti Asuhan milik Prija-san dimana beliau sudah tiada saat aku kembali menginjakkan kakiku di tanah Thailand.
Kami sangat bahagia dengan kehidupan kami disini,Mikaela,Chika,Yumi,Miyu dan Michirou serta aku dan Saengdao-san juga Han Ana cukuplah tak lagi memikirkan apapun kami bahagia hidup seperti manusia yang lainnya.Tanpa gelar yang menuntut,tanpa bayangan orang-orang yang lapar akan tahta.
"Aku tidak jadi menjual resort kita,aku akan menyewakannya saja."ucap Mikaela saat kami semua berkumpul diruang keluarga.
"Ok,terserah padamu saja."ucapku.
"Aku meletakkan kekuasaanku pada Kyluc dan Lest Karr,aku ingin fokus dengan keluargaku."kata Mika dengan sendu.
"Aku juga sudah menyerahkan semua pada Guren,Ibu tidak bisa meninggalkan dunia gelapnya karena dia seorang pemimpin boss Mika aku harap Ibu baik-baik saja."kataku mendekat lalu merebahkan kepalaku pada pundak Mikaela.
"Ibu baik-baik saja."Mika tersenyum lembut padaku dan mengelus kepalaku dengan sayang.
Aku suka didekatnya,didekat anak-anakku pula hidup kami sudah lebih dari cukup.Kami bahagia,kami hanya butuh bersama sampai anak-anakku menemukan jodoh mereka sedangkan aku dan Mika menua bersama.
---End---
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.