63. Renya & Siren Ichinose

185 28 0
                                    

"Aku tidak tahu kenapa Paman Kureto membawa lembar-lembar milik Bangsawan Tepes."kata Siren pada kakak kembarnya Renya.

"Kau serius?coba berikan padaku!"Renya segera merebut lembaran itu dari tangan Siren dan membacanya,"dari mana kau mendapatkan ini?"

"Aku memasuki ruang kantor Aoi dan disaat bersamaan paman meletakkan dokumen itu dimeja Aoi."lalu Siren menatap saudaranya yang sudah membuka mulutnya bersiap untuk bicara dan dia mengangkat tangannya tanda stop,"kau pasti ingin tahu kenapa aku ada disana?"tanya Siren dan Renya mengangguk."Ibu menyuruhku meminta berkas keuangan pada Aoi untuk siswa beasiswa."

"Sebenarnya aku kasihan dengan wanita itu,tapi dia juga bersalah dalam hal kotor keluarganya."ucap Renya sambil mengemasi berkas-berkas yang diperlukan.

"Bagaimanapun dia Ibu bagiku jika bagimu bukan."Renya menoleh pada adik perempuannya yang selalu membela wanita yang mereka panggil Ibu itu.

"Terserah kau saja."Renya sudah bersiap keluar dari kamarnya namun Siren mencegahnya.

"Aku tidak mau tahu ada apa dengan keluarga ini Renya,kita masih kecil tidak seharusnya terlibat masalah dengan orang dewasa.Bisakah kau tak berkunjung ke markas Iblis Bulan sekali saja?"ucapan Siren menghentikan langkah Renya.

"Tapi keadaanlah yang membuatku harus terlibat Siren,kalau kau tak suka temanilah Ibumu dan selalu disampingnya."ada sedikit nada yang Renya tekan disana,dan kata itu adalah IBU,Siren tetap berdiri pada tempatnya memandang Renya meninggalkannya sendirian.

Mereka adalah anak angkat yang diambil Guren dari sahabatnya bernama Goshi dan istrinya yang sudah meninggal karena kecelakaan,ketika datang dikeluarga ini ada rasa takut dalam dirinya sampai Papa Sinya ada untuk menenangkannya dan mengasuhnya.Istri Guren yaitu Mahiru Hiiragi adalah Ibu nya namun kasih sayang yang Ibu nya berikan adalah soal harta sedangkan pengasuhannya dan Renya ia serahkan pada Sinya,bisa dibilang Sinya adalah selingkuhan dari Ayahnya.



*****


Yuu sedang duduk dikursi kebesarannya,ia memakai kemeja hitam yang ia tekuk sampai lengan dengan tangan kanan yang memainkan bolpoin serta tangan kiri yang memegangi gagang telpon yang menempel ditelinganya.Sejauh ini Paman Urd lah yang mendiktenya sebagai ketua geng mafia Iblis Bulan,memporak porandakan hasil jarahan Hiiragi pada Hyakuya.

"Ya ampun Paman sampai kapan?"katanya sedikit berteriak pada Pamannya di telpon."Andai membunuh semua Hiiragi adalah solusi tercepat."katanya lagi."Ok ok aku minta maaf,siap laksanakan komandan!"dengan segera Yuu menutup telponnya sedangkan Guren terkekeh melihat mantan muridnya yang sekarang menjabat sebagai bos nya.


"Aku penasaran apa yang kau bicarakan dengan Mikaela setiap malam?"tanya Guren yang sibuk memperhatikan lembar-lembar di genggamannya.

"Kau ini ingin tahu sekali urusan rumahtangga orang,urusi saja rumahtanggamu sendiri!Aku yakin kedua istrimu sedang menunggumu diruangan yang berbeda."ucap Yuu sambil meraih handponenya mencari nama kesayangannya 'My Child Michi'dia mengetikkan sesuatu dan segera mengirimkan pada anak bungsunya itu.

"Mulut sampah!"Guren menanggapi malas.

Tiba-tiba pintunya didobrak oleh dua bocah beda usia,yang sudah ribut sejak diluar ruangan.Ya benar Renya dan Chika siapa lagi,mereka berdua selalu ribut sampai Yuu maupun Guren selalu kewalahan memisahkan mereka.

"Oh Shit!Diam kalian berdua!Kepalaku makin pening mendengar kalian ribut!Sebenarnya apa yang kalian ributkan?"tanya Yuu sambil berdiri dari duduknya.

"Bocah 13tahun ini bilang padaku bahwa Miyu adalah kekasihnya Mommy.Aku tidak terima!!Miyuku masih kecil,aku tidak akan mengijinkannya berpacaran apalagi denganmu bocah tua!!"teriak Chika sambil menunjuk kening Renya.

"Apa kau bilang?kau hanya kakaknya tak ada hak melarangku!yang terpenting adalah Paman Yuu dan Mikaela mengijinkanku!!"teriak Renya lagi.

"Aku yang mengurus Miyu sejak bayi tentu aku tidak akan mengijinkanmu bocah tua."

"Bocah tua bocah tua,yang tua itu kau!dasar mulut sampah!"balas Renya lagi,sedangkan Guren malah mengambil video kedua anak itu,Yuu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat manusia-manusia aneh disekitarnya.

"Rambutmu sudah memutih diumurmu yang masih bocah dan haaahhh....mulutku harum bukan."kini malah bocah yang katanya 17tahun itu terus mengarahkan mulutnya pada Renya.

"Rambutku berwarna silver kau katarak!dan jauhkan mulut sialmu itu!!"

Sampai pada titik lelah Yuu,dia mengambil senapan dari dalam lacinya dan mengarahkan pada dua bocah yang masih beradu mulut dengan bahasa kasar mereka yang lain,"diam atau kalian akan kuantar ke Yang Maha Kuasa."kata Yuu dan membuat kedua bocah itu terdiam."Tolonglah anak-anak bermainlah seperti anak-anak normal lainnya dan berbicaralah layaknya anak normal lainnya."

"Kau kira kami idiot Mom,kau adalah Mommy yang kejam!"kata Chika,dan segera Yuu mendekatinya dan memeluknya serta menciuminya.

"Paman Yuu."panggil Renya.

"Ya?"

"Bisakah aku mendapat perlakuan yang sama?"kata-kata Renya membuat Guren terdiam,Yuu menatap Guren dan Chika mengisyaratkan agar Yuu memeluk Renya juga.

"Baiklah,kemarilah Renya."dalam hitungan detik Renya menghambur kepelukan Yuu dan tanpa ia sadari ia menangis."Ada apa Renya?"

"Aku hanya merindukan pelukan Papaku,aku sangat rindu."ucapnya yang terisak,Guren hanya diam walau matanya juga berkaca-kaca dia tetap mengambil video dan segera ia kirimkan pada Sinya dirumah.













>>>>>

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang