Yuu mengemasi barang2nya yang menurut dia penting didalam koper,dia sangat-sangat mendengarkan kata-kata Shina entahlah dia nyaman dengan gadis itu seperti dia memiliki seorang kakak sebenarnya.Dia tidak pernah seterbuka ini dengan seseorang bahkan itu Krul sebagai ibunya sekarang,dia masih menutup diri pada Krul walau dia sudah berusaha terbuka padanya.
"Yuu kau sedang apa?"Krul memasuki kamarnya sebelum itu dia sudah menyimpan rapi kopernya.
"Hanya bersih-bersih bu."Yuu menjawab dengan gugup tapi sebisa mungkin ia mencoba untuk tenang,"Apa Shina,ah maksudku Shinoa sudah datang?"
"Apa kau ada janji dengannya?"Krul tersenyum padanya.
"Iya,aku ingin membeli sesuatu tentang hadiah."kata Yuu tanpa ia sadari Krul menaruh curiga padanya.
Kemarin ketika Yuu berkencan dengan Shinoa,Akane datang padanya memberikannya undangan,bukan pertunangan seperti undangan yang ia berikan pada Akane.
#Flashback
"Maaf mengganggumu Nyonya dan Tuan Hyakuya,aku datang kemari untuk memberikan undangan ini pada seluruh keluarga anda."Akane memberikannya pada Krul,dan Krul membaca itu.
"Tapi Yuu melangsungkan pertunangannya,jadi aku..."Akane mengangkat tangannya pertanda menyuruhnya diam.
"Nyonya,Mikaela adalah putra kandung Anda,apakah ada sebuah konspirasi disini?kenapa pertunangan Yuu harus tepat dihari ulangtahun Mikaela?"Akane memperlihatkan kemarahannya.
"Itu bukan urusanmu gadis kecil,ini adalah tentang anak-anakku."kali ini Saito yang menjawabnya.
"Mikaela bukanlah anakmu ketika kau menyakitinya berkali-kali!!Aku datang kemari karena semata-mata hanya untuk Mikaela,bila kalian memang orangtuanya pikirkanlah kembali apa yang kalian lakukan sejauh ini.Permisi."Akane pergi meninggalkan sepucuk undangan yang tertera tentang pesta ulang tahun Mikaela Shindo,ia adalah ibu yang gagal bagaimana bisa dia membiarkan anak semata wayangnya kesepian dan berjuang seorang diri jauh disana.
#flashbackend
"Yuu jangan kemana-mana kemasi barang-barangmu ok?tunggu ibu sebentar."Krul segera keluar dari kamar Yuu,Yuu hanya menatapnya bingung.
Krul menelpon seseorang disana dia mengatakan pada seseorang itu untuk memenuhi keinginannya,setelah itu ia memesan tiket tujuan Thailand beserta pembelian rumah kecil disana segalanya sudah Krul urus secara singkat.Berjam-jam dan semua itu baru selesai segala laporan sudah masuk dalam handponenya kali ini,dia menelpon seseorang kembali untuk bertemu ditaman kota setelah menjelaskan dengan rinci ia mengakhiri panggilan dan segera berlari kearah Yuu.
"Yuu,ibu ingin kau..."setelah memasuki kamar anak manisnya ini,ia melihat Yuu yang tertidur pulas disana."Maaf ibu lama,tapi sekarang sudah siap setelah menunggu berjam-jam.Yuu sekarang bangunlah."Krul membangunkan Yuu untuk beberapa saat karena Yuu sedikit susah untuk dibangunkan.
"Ah ibu,kenapa aku harus menunggumu dikamar selama berjam-jam bahkan aku makan malam dikamarku."protes Yuu pada Krul dan itu membuatnya tertawa.
"Maafkan aku,kau sudah menyiapkan barang-barangmu?"Yuu mengangguk tapi sebenarnya barang-barang itu untuknya kabur sebelum acara pertunangannya dan Shina akan membantunya,tapi ibunya ini juga menyuruh menyiapkan barang,sebenarnya ada apa pikirnya."Ayahmu sedang sibuk jadi mungkin akan pulang larut,jadi kita harus cepat sekarang.Bawa barangmu dan ikuti ibu."Yuu mengangguk dan menyeret kopernya mengikuti Krul hingga sampai didalam mobil ternyata Krul sendirilah yang akan menyetir.
Yuu tidak tahu mau kemana mereka malam-malam seperti ini,setelah cukup lama mobil berhenti di taman kota ia segera turun bersama Krul.Dan didepannya adalah Akane dan Kyluc sudah menanti.
"Akane maaf lama,"itu ucap Krul.
"Tidak apa-apa Nyonya,Lest Karr sudah berangkat menuju bandara."ucap Akane.
"Terimakasih atas bantuanmu Akane,Tuan Kyluc,"Krul membungkukkan badannya memberi tanda terimakasih dan kemudian menatap Yuu."Ikutlah dengan Akane,jangan mengkhawatirkan apapun."kata Krul.
"Tapi bu..."Yuu masih tidak mengerti disini,tapi ibunya tersenyum meyakinkan dan dia melihat Akane yang sudah siap akan membawanya.Akhirnya dia pergi kearah Akane,sebelum itu dia memeluk Krul.
Akane tetap diam dibangku deoan bersama Kyluc yang mengendari mobil,semua pertanyaan Yuu sungguh-sungguh Akane abaikan.Yuu kesal dan dia meraih sebuah minuman susu yang tersedia didalam mobil.Ketika sampai bandara,Yuu masih bingung akan kemana tapi dia tetap mengikuti Akane.Sebelum itu Akane memberinya tiket dan juga passport padanya.Sampai pada pintu pemeriksaan tiket,Yuu melihat seseorang dengan rambut blonde disana berdiri dengan koper disebelahnya memandangnya.
"Lama sekali,aku hampir saja berangkat sendiri."
"Kau ini tidak sabar sekali,percayalah sedikit pada adikmu yang cantik ini."Akane tersenyum dan memeluknya,kemudian membawaku mendekat padanya.
"Yuu?kau sudah siap?"tanya Mika,Yuu tersenyum.
"Mika..."
>>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.